LEBSI NEWS - Nasi sudah telanjur jadi bubur. Bule cantik asal Rusia Alina Fazleeva harus rela dideportasi ke negaranya seusai bikin ulah, foto telanjang di pohon sakral di kawasan objek wisata Pura Babakan, Banjar Dinas Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan.
Sebelum proses deportasi, Alina dan suaminya, Amdrei Fazleeva kembali mendatangi area Pura Babakan, Desa Tua.
Dikawal tim Inteldakim Imigrasi Denpasar, Alina dan suami datang dengan memakai pakaian adat Bali.
Didampingi tetua desa adat, kapolsek, danramil, camat Marga dan anggota DPRD, Alina melakukan persembahyangan bersama.
Persembahyangan ini bagian dari upacara mecaru yang digelar pihak desa.
Keduanya mengaturkan peras pejati dan prayascita untuk menetralisir kawasan yang sempat leteh alias kotor gegara ulahnya.
Sedangkan untuk upacara guru piduka menurut rencana baru akan digelar 24 Mei 2022 mendatang.
Kepada jro mangku dan tetua adat, Alina dan suaminya kembali bersimpuh seperti yang dilakukannya beberapa hari lalu di depan pohon sakral yang dikeramatkan warga setempat.
Alina Fazleeva kepada awak media di lokasi upacara kembali menyampaikan permohonan maaf karena ulahnya telah mengotori adat dan budaya Bali.
Dalam unggahan sebelumnya, Alina mengaku terpesona dengan pohon raksasa kayu putih peninggalan nenek moyang.
“Nenek moyang telah memberi Anda kekuatan, jangan menolaknya, ambillah.
Rasakan itu. Terapkan kebijaksanaan mereka melalui Anda. Jadilah penjaga diri sendiri,” ujarnya melalui unggahannya.
Dia mengaku sudah enam bulan lalu memimpikan bisa melakukan pemotretan di pohon yang disebut-sebut telah berusia 700 tahun itu.
“Sangat kuat! Cantik! Sungguh suatu anugerah memiliki dia. Batin saya bersukacita,” tulisnya lagi.
Unggahan akun @alina_yogi spontan mendapat tanggapan beragam dari netizen Bali dan langsung viral dalam sekejap.
Mayoritas warga Bali menuding aksi yang dilakukan sang bule membuat tempat suci tersebut menjadi leteh atau kotor.
s; jpnn.com