LEBSI NEWS - Meninggalnya kiai sepuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadilah KH. Dimyati Rois adalah kehilangan besar bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua Dewan Syuro PKB itu meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat dini hari sekira pukul 1.10 WIB.
"Kami semua kehilangan beliau, karena beliau itu 'jimat' bagi PKB," ujar Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (10/6).
Diceritakan Hasanuddin, sosok Kiai Dimyati sebagai Dewan Syuro PKB adalah pengayom dan selalu mengarahkan ke mana PKB harus melangkah.
"Sebagai Ketua Dewan Syuro, beliau sangat mengayomi, membimbing, mengarahkan dan mandegani serta mendukung penuh segala langkah dan kebijakan DPP PKB," tuturnya.
"Bahkan doa dan riyadah beliau untuk kebesaran PKB selama ini tidak pernah terputus, karena itu beliau adalah jimatnya PKB," sambungnya.
Untuk menyambung doa kepada Kiai Dimyati, kata Hasanuddin, seluruh pengurus dan kader PKB diinstruksikan menggelar shalat ghoib dan tahlil.
"Diinstruksikan kepada seluruh pengurus dan kader DPW, DPC, DPAC dan DPRt PKB seluruh Indonesia untuk menggelar shalat ghoib dan tahlil selama 7 hari," tutupnya.
Sumber: RMOL