Denny Siregar pun mengaku heran ke pihak yang menuduhnya bagian dari pemerintahan.
Bahkan, ia menyindir pihak yang tak bisa membalas setiap ucapannya.
"Wkwkwk emang pak @mohmahfudmd, saya juga heran ada yang menghubungkan saya dengan negara. Menteri bukan, Komisaris bukan. Tapi ngelawan saya sendiri aja mereka kelabakan. Gimana melawan negara?," katanya.
Sebelumnya, Denny Siregar menuding santri cilik di sebuah pondok pesantren yang membawa bendera tauhid warna hitam dan putih, sebagai calon teroris.
Menanggapi hal itu, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, jika tudingan Denny Siregar tidak mewakili negara.
Penegasan itu disampaikan Mahfud MD menanggapi pertanyaan warganet atau netizen @archaband*** kepada dirinya di Twitter.
"1. Apakah bapak menilai ini termasuk islamofobia oleh perseorangan atau tidak? 2. Apakah bapak menilai ini bisa mengganggu keamanan atau tidak? 3. Apa yang dilakukan menkopolhukam karena anda diberi wewenang untuk mengendalikannya,” cuit @archaband*** yang menyertakan foto cuitan Denny Siregar yang menuding santri di Tasikmalaya sebagai calon teroris.
Sedangkan cuitan netizen itu merespons cuitan Mahfud MD sebelumnya. “Maru diskusi artikel: 1)- Tdk ada Islamofobia oleh negara, yg ada antar warga privat; 2)- Kaum muslimin tdk radikal, yg radikal hny sekelompok kecil orang yg mengatasnamakan Islam; 3)- jangan sembarang menuduh orng radikal dgn mengejeknya sbg kadrun, mungkin itu hny spiritualitas,” cuit Mahfud MD.
Sumber: Okezone