Mengutip berita jakarta.poskota.co.id, Menurutnya hal tersebut haruslah dilawan karena bertentangan dengan semangat dan hasil perjuangan reformasi.
“Ini harus dilawan. Pembatasan dua periode hasil dari perjuangan panjang reformasi,” cuitan Mardani dalam akun Twitternya.
Ia juga mengingatkan bahwa wacana tiga periode ini jangan sampai mengakibatkan Indonesia kembali terjatuh ke lubang tirani.
“Jangan masuk ke lubang tirani kembali dan jangan bebani rakyat dengan isu2 seperti ini. Demokrasi yangg sehat perlu sirkulasi kepemimpinan,” lanjutnya.
Mardani pun mengingatkan agar Jokowi tak tergoda untuk menambah masa jabatannya menjadi tiga periode dengan apapun alasannya.
“Semua pihak seharusnya memegang penuh komitmen pembatasan masa jabatan presiden. Jangan tergoda untuk mengubahnya dengan alasan apa pun. Jika sekali saja ada pembenaran atas hal tsb, itu akan membuka kotak pandora pelanggaran konstitusi & kesewenang-wenangan kekuasaan lainnya,” tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut tidak bisa melarang masyarakat dalam menyampaikan pendapat seorang kepala negara menjabat selama tiga periode.
Termasuk juga tidak boleh ada yang melarang jika mengatakan Jokowi mundur, atau pun ganti Presiden.
“Jangan sampai ada yang baru ngomong tiga periode, kita sudah ramai. Itu, kan tataran wacana kan? Kan, boleh saja orang menyampaikan pendapat, orang kalau ada yang ngomong ganti presiden, kan juga boleh ya ndak? Jokowi mundur, kan juga boleh,” tutur Jokowi di hadapan pendukungnya saat menghadiri Musyawarah Rakyat (Musra) I Jawa Barat yang dipenuhi oleh belasan kelompok sukarelawan di GOR Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022).
Jokowi juga mengungkapkan usulan tersebut baru sebatas wancana yang belum tentu akan terealisasi.
Menurut Jokowi, dalam menyampaikan aspirasi jangan ada anarkistis.
“Kan ini forumnya rakyat, boleh rakyat bersuara kan,” tuturnya
Sumber: Poskota