LEBSI NEWS - Pendakwah dadakan, Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, mengkritik pemerintah soal penetapan kenaikan BBM.
Ia menilai pemerintah bohong jika beban keuangan Pertamina itu karena adanya subsidi BBM.
Dalam sebuah video di Channel YouTube Ahmad Khozinudin, berjudul "Live! Tolak Kenaikan BBM, Gus Nur & DR Taufik Bersuara", Gus Nur meluapkan kekesalannya melihat keluhan pemerintah soal anggaran APBN yang terbebani akibat subsidi BBM.
Dengan lantang Gus Nur menyebut pemerintah dengan istilah 'laknatullah' yang artinya kutukan Tuhan.
Ia juga mengingatkan pemerintah bahwa yang membebani anggaran negara adalah koruptor, bukan subsidi.
“Dikit-dikit pemerintah mengeluh, gaji PNS beban, apa-apa membebani termasuk subsidi (BBM) Rp 502 triliun. Nah ini saya sampaikan ke kalian wahai rezim Laknatullah, yang membebani pemerintah itu bukan rakyat, bukan subsidi, tapi koruptor,” ujar Gus Nur dalam video yang dilihat Senin (30/8/2022).
Ia menyatakan hal itu menanggapi alasan pemerintah menaikkan BBM lantaran menurut rezim subsidi bahan bakar minyak saat ini sudah begitu berat.
Terkait alasan pemerintah itu, Gus Nur pun kembali menegaskan bahwa bukan subsidi BBM yang memberatkan anggaran negara melainkan gaya hidup mewah para koruptor.
"Berat katanya (pemerintah), makanya dinaikkan BBM, subsidinya berat. Sekali lagi yah, yang membebani itu bukan rakyat, bukan subsidi, tapi memang koruptornya yang fasilitas hidupnya begitu mewah. Itu yang bikin berat anggaran negara ini,” tegasnya.
Selain itu, Gus Nur juga mengatakan bahwa rezim Pemerintahan Jokowi saat ini sudah berbohong kepada rakyat.
Bahkan, ia berani bersumpah atas nama Allah terkait pernyataannya itu.
“Yang kedua, bohong. Demi Allah, saya bersaksi rezim ini pembohong. Imanku mengatakan, mati Laknatullah saya siap kalau omonganku ini bohong,” ujar Gus Nur.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ditemukan tanggapan dari pemerintahan Presiden Jokowi mengenai kritikan keras dari Gus Nur itu. [poskota]