LEBSI NEWS - Berbagai demonstrasi mahasiswa dan kaum muda di berbagai kota seperti Makassar, Jakarta, Aceh Tenggara, Purwokerto, Bandung dll, menunjukkan betapa rakyat kecewa, frustasi dan menentang kenaikan harga BBM oleh Jokowi. Demikian pandangan Bennie Akbar Fatah, pelopor Forum Kajian dan Stop Pembiaran dan aktivis senior Gerakan 1998, kepada pers , Senin ini.
Bennie Fatah pasca demo mahasiswa Malari 1974, dipenjara Orba Pak Harto dan jadi teman Satu Sel almarhum DR Adnan Buyung Nasution SH sekitar 2 tahun lebih. Sebagai mantan manager korporasi migas AS, Bennie Fatah yang berdarah Bugis-Jawa itu pernah mendapat training sebagai ahli pengeboran minyak di Kanada dan Texas - AS selama 6 bulan-setahun. Sebelumnya dia bekerja sembari belajar teknik di Jepang pasca aksi KAPPI/KAMI tahun 1966.
Pasca covid yang melumpuhkan rakyat kita, Bennie menilai dengan menaikkan harga BBM/energi, Jokowi sudah salah arah, tidak manusiawi dan menghancurkan daya beli rakyat yang sudah lemah, sungguh suatu kezaliman yang mengerikan.
Bennie Fatah (aktivis senior Gerakan 1998 bersama Herdi Sahrasad, Eko S Dananjaya dll, dan mantan anggota KPU 1999) melihat, para netizen mencatat bahwa Era Presiden SBY, gaji PNS dan anggota TNI-POLRI naik 9 kali dengan kisaran 15-19 persen, dan dua kali kenaikan BBM serta satu kali penurunan harga BBM. Era Jokowi harga BBM naik 7 kali dalam 8 tahun, gaji PNS & anggota TNI-POLRI hanya naik 2 kali itupun kisaran 5 persen. Fakta!
Mahasiswa bergolak, di berbagai kota, mahasiswa dan masyarakat berdemonstrasi yang membuat macet parah hari ini, Senin (5/9/2022). ''Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus, organisasi kemahasiswaan dan pemuda, menggelar unjuk rasa di berbagai lokasi sebagai protes yang tegas, tandas,'' ujarnya.
Unjuk rasa mahasiswa dan kaum muda meledak, menolak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite, solar dan pertamax yang diumumkan Presiden RI, Jokowi, di Istana Negara pada Sabtu (3/9/22) Pkl 13.30 WIB. (berbagai sumber)