LEBSI NEWS - KOLOMBO-Upaya Sri Lanka untuk memperoleh dukungan ekonomi, telah mencapai kesepakatan awal pinjaman dengan Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar Rp 43 triliun.
IMF mengumumkan pihaknya akan memberikan pinjaman dana kepada Sri Lanka sebagai bagian dari upaya memulihkan stabilitas makroekonomi dan keberlanjutan pembayaran utang.
"Pembebasan utang dari kreditur Sri Lanka dan pembiayaan tambahan dari mitra multilateral akan diperlukan untuk membantu memastikan keberlanjutan utang dan menutup kesenjangan pembiayaan," kata IMF dalam pernyataan pada Kamis (1/9).
Sri Lanka hampir mengalami kebangkrutan akibat tidak mampu membayar utang negara. Untuk itu Sri Lanka membuat kesepakatan pinjaman dengan IMF untuk dapat segera keluar dari krisis ekonomi terburuk yang melanda Kolombo sejak kemerdekaanya dari Inggris pada 1948.
Krisis ekonomi yang semakin parah di Sri Lanka mengakibatkan warganya kekurangan bahan bakar dan barang-barang pokok lainnya selama berbulan-bulan.
Warga yang frustrasi dengan ketidakjelasan ekonomi akhirnya melakukan protes yang memicu kekacauan politik di negara yang telah dilanda inflasi hampir 65 persen dari tahun ke tahun. I rm