LEBSI NEWS - Walaupun terus banyak di-bully oleh para buzzrRp, potensi Anies Baswedan untuk memenangi Pilpres 2024 sekiranya pemilu pilpres itu jurdil, maka kemenangan Anies Baswedan tak akan terbendung lagi. Semoga ada parpol atau koalisi parpol yang mau mengajukan Anies sebagai Capres dari sekarang ini dengan suatu harapan dan optimisme. Kalau Gerindra realistis dengan mencalonkan Anies berduet dengan Prabowo maka anies-Prabowo atau Prabowo-Anies bakal menang, terpulang pada keikhlasan Prabowo untuk menyongsong Pilpres 2024. Sekalipun ada koalisi yang mencalonkan Ganjar Pranowo atau Prabowo melawan Anies Baswedan, kalau Anies maju jadi Capres maka besar peluangnya untuk menang, sebab Anies itu karakternya ibarat Presiden Barack Obama di AS, tapi ini Obama ala Indonesia. Sangat berat bagi Prabowo atau ganjar hadapi Anies Baswedan, the Smiling Intellectual mantan Rektor Universitas Paramadina, dimana dia belajar berpraktek langsung sebagai pemimpin kampus/masyarakat.
Demikian pandangan dosen senior Sekolah Pasca Sarjana Universitas Paramadina Dr Herdi Sahrasad dan tokoh GMNI Indonesia Timur Nehemila Lawalata yang disampaikan kepada wartawan. Kedua pengamat politik yang juga aktivis senior itu mengomentari hasil jajak pendapat oleh sebuah televisi nasional beberpaa waktu lalu, lihat tabel.
Kedua aktivis/analis itu menilai Anies begitu banyak diserang/di-bully oleh pihak-pihak tertentu yang tidak suka atau benci padanya,’’ Namun kami melihat karakter Adinda Anies Baswedan tetap tenang, sabar dan tidak reaksioner serta bijak dan berkepala dingin dalam merespon semua serangan brutal itu. Semoga Gusti Allah menolong perjuangan untuk perbaiki nasib bangsa kita ini,’’kata Herdi Sahrasad, peneliti PIEC Univ.Paramadina dan aktivis senior Gerakan 1998.
‘’Anies Baswedan merupakan pemimpin alternative, selain Rizal Ramli, untuk perbaiki nasib bangsa ini terutama bidang social, ekonomi, dan politik serta mengatasi isu perpecahan anak anak bangsa ini akibat Jokowi vs Prabowo tempo hari,’’ kata Lawalata,mantan ‘sekretaris’ Prof Sumitro Djojohadikusmo yang juga mantan Wakil Sekjen PA-GMNI.
Kedua pengamat politik itu menilai, dengan krisis ekonomi yang makin parah dan kronis ini, potensi kepemimpinan Anies sebagai solidarity maker dan tokoh lain seperti Rizal Ramli, sangat berdayaguna untuk mengatasi krisis dan gejala perpecahan bangsa ini.
Dewasa ini ekonomi era Jokowi jeblok, harga BBM naik, pajak naik dan rakyat kecewa. Para pakar ekonomi sudah ingatkan, saat arus pinjaman luar negeri sudah negatif maka siap-siaplah nilai tukar akan memburuk. ‘’Namun, ada yang diuntungkan, sebab selalu ada yang melihat cadangan devisa melemah pada saat harga komoditas tinggi. Berarti ada yang menyimpan uang hasil ekspornya dalam mata uang asing dalam jumlah besar. Mereka menunggu kejatuhan rupiah untuk mengambil alih semuanya di dalam.negeri. Termasuk membeli kepala pemerintahan atau membeli ‘’Presiden RI’’ ke depan demi keuntungan Oligarki, sungguh kurang ajar dan jahat,’’ kata Daeng Salamudin, ahli ekonomi AEPI.