LEBSI NEWS - Direktur Lembaga Dakwah MPP ICMI MUDA, Ahmad Anjai Al Baroesy mendadak menyinggung Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal pernyataannya terwadap orang non Jawa.
Meskipun faktanya memang demikian, orang Sulawesi misalnya. Setelah era BJ Habibie, sangat sulit menembus kursi nomor 1 istana negara. Kecuali menjadi wakil seperti Jusif Kalla sebelumnya.
Namun, dengan pernyataan seperti itu. Seakan membuat peta politik di negara yang katanya kesatuan. Bagaimana pun juga, Indonesia tidak hanya pulau Jawa. Tetapi, ada banyak pulau di sekelilingnya.
"Ini bkn lagi Rasis? Tetapi sdh benar-benar menghancurkan persatuan & kedamaian dlm berbangsa & bernegara!," ujar Ahmad Anjai dikutip dari unggahan twitternya, @baroesy (24/9/2022).
Ahmad Anjai mengajak untuk berkaca pada Undang-undang (UU). Sebagaimana diketahui, tidak ada satupun di dalamnya yang berindikasi pada pemetaan pencalonan Presiden.
"Coba cek di Bahagian UU Mana yg dengan terang dibubuhkan, bahwa kalau bukan Jawa, maka tdk usah berharap jadi Presiden? Ini sungguh2 ocehan Toilet, yg tidak perlu di DENGAR!," tandasnya.
Ahmad Anjai bukan orang pertama yang menyentil Luhut. Sejumlah tokoh nasional sebelumnya beramai-ramai menyerang Luhut atas pernyataan kontraversinya itu.
Dikutip dari channel YouTube Rocky Gerung, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, soal mereka yang berambisi menjadi presiden harus tahu diri jika bukan keturunan Jawa. Menurutnya, itu dilihat dari perspektif antropologi.
"Apa harus jadi Presiden saja kau bisa ngabdi? Kan nggak juga, harus tahu diri juga lah, kalau kau bukan orang Jawa jangan terus, ini anu ini antropologi, kalau anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya nggak tahu 25 tahun lagi, udah lupain deh, nggak usah kita memaksakan diri kita, sakit hati, yang bikin sakit hati kita kan kita sendiri," tutur Luhut.
Sumber: fajar