LEBSI NEWS - Paket kardus cokelat yang dicurigai Bripka Dirgantara Pradipta sengaja dijauhkan dari rumah karena anak dan bayinya ada di dalam rumah saat paket itu datang.
Bripka Dirgantara Pradipta tak sendirian di dalam rumah di Asmara Polisi Sukoharjo, ada istri dan anak balitanya saat paket ini datang pada Minggu sore (25/9) sekitar pukul 18.00 WIB
Anggota intel Polresta Surakarta ini mengalami luka bakar cukup parah usai kiriman paket ini meledak di luar rumahnya. Bripka Dirgantara kini dirawat di RS Mawardi.
Istri dan balitanya tak sampai terluka dalam kejadian itu.
Padahal efek ledakan bom dari paket itu sendiri cukup keras di Asrama Polisi Sukoharjo Jateng.
Mobil Bripka Dirgantara yang diparkir di luar rumah mengalami kerusakan. Begitu juga kaca jendela rumahnya ikut pecah berantakan.
Dia ingin membuang paket itu ke tanah lapang yang ada di sebelah rumahnya. Namun belum sampai ke tanah lapang yang dituju, paket itu keburu meledak di luar rumah.
Curiga dari Alamat Rumah
Bripka Dirgantara Pradipta merasa curiga dengan kiriman paket kardus cokelat tersebut yang diantar kurir online.
Ada beberapa hal yang membuatnya curiga antara lain karena alamat yang tertera di paket berbeda dengan alamat rumahnya.
Selain itu, nama penerima paket itu juga bukan atas nama dirinya. Kemudian, selama ini Bripka Dirgantara tidak pernah mengorder sesuatu atau memesan sesuatu.
Satu Paket Masih Utuh
Polisi menemukan satu paket masih utuh berlapis kardus warna cokelat setelah insiden ledakan bom di Asrama Polisi Sukoharjo.
“Barang bukti satu buah kotak paket kardus warna coklat masih utuh dan serpihan bekas ledakan,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangannya, Minggu (25/9).
Disinggung apakah ledakan ini terkait dengan serangan teroris, Kombes M Iqbal menyebut hal itu masih dalam tahap penyelidikan polisi.
“Belum bisa dipastikan apakah ledakan ada kaitan dengan teroris atau tidak. Masih dalam penyelidikan,” kata Kombes M Iqbal lagi.
Sumber: pojoksatu