LEBSI NEWS - Sudah hampir tiga bulan berlalu sejak deklarasi Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, namun koalisi partai yang digadang-gadang meliputi Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat tak kunjung terbentuk.
Sejumlah pihak bahkan menduga Koalisi Perubahan sudah tenggelam sebelum sempat berlayar. Banyak spekulasi beredar soal penyebabnya, termasuk dikaitkan dengan tak adanya kesepakatan soal siapa yang akan mendampingi Anies.
"Yang dibayangkan mungkin siapa kira-kira orang yang bisa mendampingi Anies di 2024. PKS ada elitenya, kemudian Demokrat juga pasang harga mati untuk AHY," kata pengamat politik Adi Prayitno di program Dua Sisi, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (1/1/2023).
Analisis Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia inilah yang kemudian ditanggapi dengan cukup mengejutkan oleh Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya.
Willy yang hadir di program yang sama malah kemudian mengungkap potensi Anies untuk membentuk poros koalisi dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.
Willy terlihat menganalogikan Anies selayaknya calon pengantin yang tengah menimbang bibit, bebet, bobot untuk pasangannya kelak.
"Galau itu manusiawi aja. Kalau pengantin yang gagah itu banyak orang yang kepengin. Siapa orang yang nggak kepengin sama Anies Baswedan? Ya jangan-jangan nanti Mbak Puan juga pengin," tutur Willy.
Pernyataan ini pun ditanggapi dengan tawa politikus PDIP Masinton Pasaribu yang juga hadir sebagai narasumber.
"Justru kita balik. Jadi ini anak daranya (pengantin perempuannya) yang sangat manis, sangat cantik, banyak cowok yang ingin memikat," seloroh Masinton, seolah menegaskan PDIP memang akan mencalonkan Puan tahun 2024 mendatang.
Namun Masinton juga terang-terangan mengaku bahwa Anies belum memenuhi kriteria PDIP untuk menjadi pendamping Puan.
"Orang kalau mau cari cowok juga mana sih yang memenuhi kriteria, gitu kan? Mungkin belum (memenuhi kriteria),"
Hal yang sama juga ditekankan oleh Adi. "Menyatukan Anies dan Mbak Puan dalam satu kolam koalisi itu sangat mustahil bagi saya. Hil yang mustahal, jaraknya terlampau jauh," jelas Adi.
"Untuk saya koalisi Anies dan Puan itu sangat mustahil, dan saya tidak akan mengedit statement ini," tegasnya.
Hal ini, menurut Adi, tidak lepas dari semangat pencalonan Anies oleh Partai NasDem untuk menyaingi dominasi PDIP yang kini turut digawangi Puan. Selain itu karena basis pemilih Anies dan Puan yang pada dasarnya sangat berbeda satu sama lain sehingga suaranya rawan dicuri calon lain jika nekat disatukan.
Sumber: suara