Wakil Ketua DPRD Morowali Utara, Muhammad Safri, mendorong manajemen PT GNI untuk lebih serius menaati regulasi dalam aktivitas operasional.
Menurutnya, selama ini pihak PT GNI terkesan tidak patuh terhadap aturan main yang telah pemerintah tetapkan.
Safri juga mendesak pemerintah agar bersikap tegas terhadap PT GNI yang mencoba bermain-main dengan aturan.
"Kita tidak ingin rentetan insiden yang terjadi di PT GNI kembali berulang hingga memakan korban jiwa. Olehnya itu, kami mendorong pihak manajemen perusahaan agar lebih serius dan fokus dalam menaati regulasi yang ada. Kami juga mendesak pemerintah agar bertindak tegas terhadap PT GNI yang bermain-main dengan aturan. Kenapa kita harus tegas, karena hal ini penting agar kehadiran mereka bisa memberi manfaat yang besar bagi negara dan masyarakat sesuai amanat undang-undang," tegas Safri dilansir dari WE Online, Senin (23/1/2023).
Safri juga meminta pihak manajemen PT GNI untuk tidak malu belajar tata kelola industri yang baik kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dan telah beroperasi sejak lama.
"Kami juga meminta manajemen PT GNI untuk tidak malu belajar tata kelola industri yang baik ke perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dan telah beroperasi sejak lama, contohnya seperti PT Vale," bebernya.
Ketua DPC PKB Morowali Utara ini berharap manajemen PT GNI memperbaiki diri dan mau menerima masukan dari semua pihak. Perusahaan seperti PT GNI, kata Safri, pasti ingin berinvestasi secara aman dan nyaman.
Oleh karena itu, kata dia, perusahaan tersebut harus menerapkan tata kelola yang baik, mematuhi aturan-aturan pemerintah termasuk pemenuhan hak-hak pekerja serta keselamatan dan kesehatan kerja.
Melakukan operasional yang ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
"Kami berharap mereka (PT GNI, red) memperbaiki diri dan mau menerima masukan yang ada. Mereka datang berinvestasi pasti mau aman dan nyaman. Olehnya itu, kami harap mereka patuh terhadap aturan yang ada. Menerapkan tata kelola yang baik, opersional yang ramah lingkungan, pemenuhan hak-hak pekerja termasuk kesehatan dan keselamatan kerja serta pemberdayaan masyarakat sekitar. Itu yang harus dan wajib mereka penuhi jika ingin berinvestasi di Morowali Utara," pungkas Safri.
Sumber: wartaekonomi
Foto: Kerusuhan di Morowali Utara antara pekerja Indonesia dan TKA China/Net