Pertemuan politik antara Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di kawasan Istora Senayan, Jakarta, Jumat kemarin dimaknai sebagai upaya PKB merayu Golkar untuk berkoalisi.
"Cak Imin berupaya menggoda Airlangga untuk posisi tawarnya sebagai bakal cawapres bagi Airlangga," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/2).
Dikatakan Ikhwan Arif, Cak Imin melihat sosok Airlangga sudah dideklarasikan sebagai bakal capres dari Golkar. Namun partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni PAN dan PPP belum resmi mengusung Airlangga.
Sementara itu, Cak Imin belum juga mendapatkan restu untuk menjadi bakal cawapres di koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang berisi Gerindra dan PKB. Oleh karenanya, Cak Imin memilih bermanuver dan menawarkan diri ke Golkar.
"Cak Imin secara tersirat menginginkan posisi cawapres pendamping Airlangga. Dari simbol tukar kain sarung ini kita bisa melihat keinginan Cak Imin untuk mengikat Airlangga," tutup Ikhwan.
Sumber: rmol
Foto: Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar/Ist