Bawaslu RI mengaku bakal menelusuri dugaan pelanggaran pemilu di mana kader PDIP yang membagikan uang pada saat salat Tarawih di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Namun, langkah Bawaslu tersebut malah disikapi pesimis oleh warganet.
Pernyataan Bawaslu RI itu disampaikan melalui akun Twitter resminya. Adapun cuitannya merespon akun Twitter yang mengungkap adanya politik uang di dalam masjid yang dilakukan Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan MH Said Abdullah Ketua Banggar DPR RI dari PDIP.
"Terimakasih banyak Sahabat informasi nya. jajaran Bawaslu di daerah akan menelusuri lebih lanjut informasi ini. Info lebih lanjut terkait progress kasus ini pasti disampaikan, ya," demikian cuitan @bawaslu_RI pada Senin (27/3/2023).
Beragam cuitan warganet lantas mewarnai kolom komentar unggahan Bawaslu tersebut. Ada warganet yang mengharapkan Bawaslu benar-benar amanah dengan sikapnya tersebut.
"Yakin nih? Moga aja amanah," cuit @ar******g***.
Kemudian ada juga warganet yang meragukan sikap Bawaslu lantaran terduga pelaku politik uang itu berasal dari PDIP.
"Emang berani @bawaslu_RI? Wkwkwk," tanya @An*****row.
Cuitan itu langsung dibalas Bawaslu dengan balik bertanya kepada pemilik akun tersebut.
"Alasan yang membuat tidak berani apa, ya, kira-kira, Sahabat?," tanya Bawaslu.
Viral Bagi-bagi Duit
Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan MH Said Abdullah Ketua Banggar DPR RI dari PDIP diduga memberikan uang kepada jemaah tarawih.
Hal ini terlihat dari sebuah video yang beredar dari akun Twitter @Aiek_Spechless. Pada video itu ada seorang warga yang memberikan amplop berwarna merah terhadap jemaah.
Pada amplop ini terdapat gambar banteng kemudian dua muka dari politisi tersebut. Diduga isi dari amplop itu sebesar Rp300 ribu.
"Katanya Masjid tak boleh buat kegiatan POLITIK ?! Lalu, yg dilakukan @PDI_Perjuangan ini apa namanya ?! Bagi² amplop merah simbol PDIP isi Rp 300ribu," tulis akun tersebut.
Warganet yang melihat video tersebut berkomentar beragam. Mereka menyatakan silahkan mengambil amplopnya tetapi jangan pilih suaranya.
"Ambil duitnya lupain partainya," papar @alasxxx.
Bakal Laporkan Akun Twitter
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terhadap akun anonim di Twitter yang menyebarkan video bagi-bagi amplop berlogo PDIP. Said menilai akun tersebut sudah melakukan framing dan menyudutkan dirinya terkait politik uang.
Sebelumnya, Said Abdullah telah membantah melakukan politik uang sebagaimana yang ramai diperbincangkan di media sosial.
"Atas kelakukan akun anonim tersebut, yang menggiring seolah kegiatan yang kami lakukan melanggar hukum, kami akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap akun yang tidak bertanggung jawab, bersembunyi di balik anonimitas, tetapi melempar kotoran kepada orang lain. Ini bulan puasa, harusnya saling memberi berkah kepada sesama bukan menebar fitnah," kata Said Abdullah dikutip dari keterangannya, Senin (27/3/2023).
Said Abdullah membantah telah melakukan politik uang. Bantahan ini menyusul ramainya video pembagian amplop bergambar dirinya dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Ketua DPP PDIP ini lantas menjelaskan duduk perkaranya. Said sendiri tidak membantah bahwa uang tunai itu memang berasal dari dirinya dan sejumlah kader PDIP. Kendati begitu, ia mengklaim pembagian uang itu bukan dalam rangka politik.
Menurut Said, ia bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se-Madura membagikan sembako sebanyak 175 ribu yang ditujukan kepada warga miskin. Sembako itu dibagikan dalam masa reses, baik dalam bentuk sembako maupun uang tunai.
"Pada kesempatan ini saya juga perlu menjelaskan ke media massa, seperti di-framing oleh sebuah akun anonim di media sosial, kami membagikan uang ke warga Madura. Saya bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se Madura memang rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin. Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal," tutur Said.
Sumber: suara
Foto: Viral bagi-bagi amplop berlogo PDIP di masjid Sumenep. (Istimewa)