Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (Ilmispi) wilayah Jakarta dan Banten menggeruduk Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Senin sore (20/3).
Presidium Nasional Ilmispi Sulthan Raffi mengatakan, aksi tersebut mereka sengaja gelar menjelang Ramadhan. Hal ini, sebagai bentuk peringatan kepada pemerintah yang telah merusak esensi berbangsa dan bernegara lewat produk undang-undang yang terkesan memaksa.
Dikatakan Sulthan, keresahan mahasiswa hari ini dikarenakan ada suatu proses bernegara yang juga diciderai oleh anggota dewan yang ada di Senayan, dengan kinerja yang tidak maksimal menyalurkan aspirasi rakyat.
"Kedatangan kami bertujuan untuk mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan cita-cita bangsa, Kami datang juga untuk mengawal kerja-kerja anggota dewan di Senayan yang nampaknya sudah lupa dengan rakyat," ujar Sulthan.
Sulthan menekankan beberapa aturan yang harus mendapatkan perhatian serius. Di antaranya, adalah Perppu 2/2022 tentang Cipta Kerja yang juga mendapatkan kritikan dari kalangan buruh.
"Begitu juga penyelesaian kasus HAM harus segera dicari titik terangnya, termasuk urgensi UU Sisdiknas harus diperjuangkan, serta pasal-pasal bermasalah dalam KUHP harus diluruskan dan dibenarkan,” tuturnya.
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, peringatan semacam itu akan terus dilakukan secara konsisten. Pasalnya, mahasiswa juga bertanggung jawab menjaga keseimbangan negara demokrasi.
“Ilmispi dalam hal ini akan selalu konsisten melakukan pengawalan dan tidak akan pernah bosan memberikan peringatan kepada pemerintah melalui cara apapun, untuk kemajuan bangsa dan negara," tandasnya.
Sumber: rmol
Foto: Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (Ilmispi) wilayah Jakarta dan Banten menggeruduk Gedung DPR RI/RMOL