Novel Baswedan: Firli Bahuri Terang-terangan Main Perkara, Dewas KPK dan DPR Anteng Saja! -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Novel Baswedan: Firli Bahuri Terang-terangan Main Perkara, Dewas KPK dan DPR Anteng Saja!

Thursday, April 6, 2023 | April 06, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-06T01:44:36Z







Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan
menyebut Firli Bahuri sudah terang-terangan main perkara. Ia mengatakan hal
itu telah jadi rahasia umum di KPK.




“Lebih dari itu, Firli Bahuri ini berani terang-terangan main perkara,” kata
Novel dalam cuitannya di Twitter merespons perbedaan pendapat antara Ketua
KPK Firli Bahuri dan Kapolri Listyo Sigit, seperti dikutip Monitor
Indonesia, Rabu (5/4).




Filri Bahuri dan Kapolri beradu surat soal pemecatan pejabat penentang
pemaksaan kasus Formula E. Novel mengatakan, mestinya hal itu telah jadi
rahasia umum di KPK. Tapi para pegawainya takut melaporkan. “Mestinya banyak
pegawai KPK yang tahu, tapi tidak berani melaporkan,” ujarnya.



Di sisi lain, lanjut dia, Dewan Pengawas dan DPR tidak ambil pusing juga.
Sementara itu, fungsi lembaga rasuah itu dikorbankan.




“Dewas KPK dan DPR juga anteng saja, yang jadi korban adalah kepentingan KPK
untuk memberantas korupsi dengan Jujur dan obyektif. Yang itu adalah juga
kepentingan kita,” pungkasnya.




Merespons cuitan Novel, salah satu pengguna Twitter mengatakan bahwa KPK
sekarang sangat berbahaya jika memang sudah dirsuki oleh kepentingan
politik.




“Bahaya betul jika kepentingan politik sudah menunggangi lembaga penegakan
hukum. Sejak berdirinya, pada era inilah KPK sangat gamblang terlihat tidak
lagi menjadi institusi yang murni dalam melaksanakan penegakan hukum. KPK
sudah terindikasi dibajak sejak Firli Bahuri masuk dalam bursa fit and
proper test calon Ketua lembaga anti rasuah ini,” kata @Naslira***.




KPK yang bersih dan independen, menurut dia, bukan hanya menentukan indeks
persepsi korupsi Indonesia, namun juga menjadi indikator apakah negara ini
dalam keadaan “sakit” atau baik-baik saja. Karena jika KPK telah menjadi
alat politik kekuasaan, maka tak ada lagi tempat bagi rakyat dapat
menyandarkan harapannya akan keadilan penegakan hukum.




“Tidak ada Penegakan Hukum, berarti tidak ada Keadilan. Sekarang terserah
rakyat, mau diam, atau berjuang menyelamatkan KPK dari para komplotan
pembajak dan pembegal hukum dan politik,” tandasnya.




Foto: Mantan Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan/Net


Iklan

×
Berita Terbaru Update
close