Muhammadiyah Kota Bogor harus memiliki pesantren untuk menguatkan nilai keagamaan dan menyiarkan nilai-nilai persyarikatan.
"Berharap ada keputusan Musyda memiliki Pesantren Muhammadiyah kota Bogor," kata Ketua PDM Kota Bogor Madropi dalam pembukaan Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) ke-II Muhammadiyah Kota Bogor, Ahad (21/5/2023).
Ketua MDMC Kota Bogor, Abdul Rahmat Saleh menyambut baik adanya pesantren Muhammadiyah di Kota Bogor.
Pesantren Muhammadiyah Kota Bogor, kata Rahmat, harus berani berbeda dan tidak mesti sama dengan model yang lama, karena hal tersebut bukanlah sesuatu yang absolut. Maka pesantren Muhammadiyah harus memiliki ciri khas yang berbeda dengan pola-pola pesantren yang lama.
Pesantren Muhammadiyah harus memiliki kategori berkemajuan dan berorientasi ke depan.
Selain segenap penghuni dan pengurus pesantren harus memiliki pemikiran yang maju, mereka juga harus menjadi uswatun hasanah, teladan yang baik. “Sepintar apa pun seseorang, dirinya akan jatuh menjadi pribadi yang hina, perilakunya tidak mencerminkan ilmu yang dimiliki,” tegasnya
Mengusung tema “Memajukan Kota Bogor dan Mencerahkan Jawa Barat" Musypimda II ini diikuti oleh warga Muhammadiyah baik dari unsur Pimpinan Daerah, Badan Pembantu Pimpinan, Pimpinan Amal Usaha, Pimpinan Cabang, hingga organisasi otonom.
Musypimda ke II Muhammadiyah Kota Bogor yang digelar Ahad (21/5/2023) merupakan tahapan pra Musyda yang akan diselenggarakan pada 26 Mei 2023 mendatang di Gedung Tazkia Jl. Ir. H. Djuanda No. 78 Sentul, Citaringgul, Kec. Babakan Madang, Kota Bogor, Jawa Barat 16810.
Sementara itu selain menjaring Balon, Musypimda ke II juga membahas tata tertib Musyda 26 Mei 2023.
Kata Madropi, program kerja yang dihasilkan di Musyda Muhammadiyah Kota Bogor harus memiliki acuan dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. "Program disesuaikan kemampuan daerah," paparnya.