Kala Relawan Nilai PDIP Malah Citrakan Ganjar Bukan Pemimpin yang Diharapkan Indonesia -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kala Relawan Nilai PDIP Malah Citrakan Ganjar Bukan Pemimpin yang Diharapkan Indonesia

Wednesday, June 14, 2023 | June 14, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-14T08:05:48Z







Para relawan pendukung Ganjar Pranowo gusar dengan cap 'petugas partai' yang
beberapa kali disematkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ke Ganjar
Pranowo. Hal ini dinilai menjadi penyebab turunnya suara elektabilitas
terhadap Ganjar.




Politikus sekaligus calon legislatif (caleg) Partai Solidaritas Indonesia
(PSI) Ade Armando mengatakan, penyebab turunnya dukungan terhadap Ganjar
pada survei-survei yang telah dilakukan adalah partai pengusungnya, PDIP.
Upaya relawan Ganjar selama ini seperti dipatahkan oleh sikap partai yang
memperlakukan Ganjar hanya sebagai 'boneka' partai.




"Ganjar selama berbulan-bulan memimpin terus persaingan perebutan suara
pemilih, tapi dengan cepat suara Prabowo menyalip. Menurut saya, salah satu
faktor penting yang menyebabkan stagnannya atau menurunnya suara Ganjar
adalah PDIP, tanpa disadari PDIP mematahkan semangat pendukung Ganjar," kata
Ade Armando di saluran YouTube Cokro TV berjudul "Ade Armando: PDIP
Dengarlah, Ganjar Tertinggal dari Prabowo," seperti dikutip Republika di
Jakarta pada Selasa (13/6/2023).




Ade mengingatkan PDIP untuk tidak bersikap arogan dan berhenti memperlakukan
Ganjar sebagai petugas partai. Menurut dia, sikap tersebut hanya akan
menurunkan elektabilitas Ganjar.




"Celakanya masukan saya ini tidak ditanggapi dengan dewasa oleh PDIP, mereka
malah menurunkan tim aktivis medsosnya untuk menyerang saya. Mereka bilang
saya sebaiknya memikirkan saja nasib PSI daripada cawe-cawe soal Ganjar
PDIP, ini kan menyedihkan," kata Ade.




Menurut Ade, sikap PDIP akan membawa efek negatif bagi Ganjar dilihat dari
penurunan dukungan suara terhadap Ganjar pada hasil survei. Dia pun menduga
satu per satu relawan hingga Presiden Jokowi sendiri menjauh dari mendukung
Ganjar.




"Penurunan suara Ganjar ini ada penyebabnya dan saya khawatir salah satu
penyebab utamanya adalah perilaku PDIP, yang menyebabkan Jokowi dan
anak-anaknya perlahan menjauh dari mendukung Ganjar, menyebabkan sebagian
relawan Ganjar berpindah haluan dan membangun image yang merendahkan bagi
Ganjar," tutur Ade.




Kendati demikian, Ade mengatakan dirinya tidak berniat atau bermaksud
menjelekkan PDIP, tetapi dirinya berharap partai berlambang banteng itu
mengoreksi diri. Dia mengulangi pernyataan Ketum Megawati yang menyebut
Ganjar sebagai petugas partai.




"Ibu Megawati mengeluarkan pernyataan bahwa yang memenangkan capres bukanlah
relawan melainkan partai politik, dia bilang persepsi keliru itu harus
dikoreksi, PDIP pun sudah membentuk tim koordinasi relawan pemenangan pemilu
yang dipimpin Puan Maharani," kata Ade.




Tim tersebut, menurut Ade, berusaha melebur ratusan tim relawan yang sudah
bekerja keras untuk memenangkan Ganjar di bawah kontrol PDIP. Hal ini pun
dinilai merendahkan relawan Ganjar yang sudah lebih dulu mendukung Ganjar
Pranowo maju sebagai presiden.




"Ratusan tim relawan selama ini sudah bekerja jauh sebelum Ganjar deklarasi
Capres PDIP dan PDIP, selayaknya berterima kasih apresiasi kerja para
relawan ini. Janganlah para relawan ini dianggap tidak berperan penting
dalam kemenangan Ganjar dan bahkan berusaha dikendalikan secara top-down
oleh PDIP," katanya menjelaskan.


Menurut Ade, ungkapan-ungkapan Megawati tentang petugas partai merendahkan
posisi Ganjar sebagai capres. Oleh sebab itu, ia khawatir banyak relawan
atau pendukung Ganjar menjadi kecewa dan takut bahwa Ganjar sebenarnya tidak
memiliki kapasitas sebagai pemimpin negara yang sesungguhnya.




"Ada anggapan bahwa Ganjar hanya akan menjadi boneka PDIP, dan bahkan boneka
bu Mega kalau sudah menjadi presiden nanti," kata dia.




"Pertanyaan besarnya kalau Ganjar memang cuma jadi petugas partai, Apakah
kebijakan dan pemilihan orang-orang yang akan menduduki posisi strategis
akan juga dilakukan PDIP," lanjutnya.




Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah
melihat saat ini sudah muncul manuver dari pihak-pihak tertentu untuk
menyerang Ganjar Pranowo. Ada framing yang ingin mencitrakan Ganjar
seolah-olah sebagai boneka partai.




Mereka yang beropini kursi menteri akan ditentukan PDIP bila Ganjar menjadi
presiden adalah brutus. Seolah-olah mendukung Ganjar, tapi justru terus
merusak hubungan Ganjar dengan partainya. 




"Kami tidak akan membiarkan fitnah ini bertebaran. Justru saat ini PDI
Perjuangan sangat solid," ujar Said, kepada wartawan, Selasa
(14/6/2023). 




Said menegaskan tidak ada kontrak politik antara partainya dan Ganjar
Pranowo dalam pengusungannya sebagai bakal calon presiden (capres).
Menurutnya, isu tersebut adalah upaya untuk mengkerdilkan Gubernur Jawa
Tengah itu.




"Saya pastikan 1.000 persen tidak ada kontrak politik jika Pak Ganjar
Pranowo menjadi presiden, pos menteri strategis ditentukan oleh PDI
Perjuangan," tegas Said kepada wartawan, Selasa (14/6/2023). 




"Kader-kader PDI Perjuangan bersama partai partai lain yang mendukung Pak
Ganjar seperti PPP, Hanura, dan Perindo turun ke bawah bersama sama dengan
para relawan mengajak rakyat memilih Pak Ganjar," sambungnya. 




Menurut Said, saat ini PDIP sangat solid bersama Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo dalam pencapresan
Ganjar. 




"Turun ke bawah bersama sama dengan para relawan mengajak rakyat memilih Pak
Ganjar. Mereka mendukung Pak Ganjar dengan tulus," ujar Said. 




"Kami telah identifikasi oknum hanya bermain di medsos lalu seolah olah
paling terdepan mendukung Pak Ganjar, tetapi malah merusak suasana,"
sambungnya. 




Sumber:
republika


Foto: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) berbincang dengan
Presiden Joko Widodo (kiri) dan bakal capres Ganjar Pranowo (kanan) saat
Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023)/Foto: ANTARA
FOTO/Akbar Nugroho Gumay


Iklan

×
Berita Terbaru Update
close