Belakangan masyarakat dibikin was-was karena Pusat Data Nasional (PDN) terkena serangan cyber sejak 20 Juni 2024 lalu.
Kini ada dugaan, jika serangan ke PDN itu merupakan imbas ulah nakal oknum pegawai yang buka situs ilegal.
Seperti diketahui, serangan pada PDN ini berdampak pada sistem layanan publik di berbagai instansi, salah satunya keimigrasian yang mengalami down, dan tidak bisa diakses.
Menurut laporan Antara, terdapat 282 instansi yang mengalami gangguan, hingga membuat layanan publik terhambat.
Salah satunya layanan keimigrasian yang banyak dikeluhkan masyarakat melalui media sosial X belakangan ini.
Akan tetapi Kementerian Komunikasi dan Informatika, tak pernah merinci sebab dari serangan ransomware ke PDN ini pada publik.
Namun demikian, seperti yang dilansir dari akun instagram @undercover.id, seorang warganet pun menduga, hal ini terjadi akibat ulah nakal pegawai.
Dia menyebutkan kemungkinan adanya oknum pegawai di PDN yang mengakses situs ilegal, menggunakan fasilitas kantor.
"Ransomware tidak bakalan masuk dengan mudah jika user tidak buka situs ilegal," tulis akun @tawakal_iqbal27, dikutip Kilat.com pada Kamis 27 Juni 2024.
"Nah ada kemungkinan ini generasi boomer buka situs ilegal pake fasilitas kantor, akhirnya kena ransomware," tambahnya.
Selain itu, dia pun menduga serangan ini bisa saja disebabkan kelalaian pegawai dalam menggunakan hardware eksternal kantor.
"Bisa juga lewat flashdisk luar dicolok ke pc atau laptop kantor, akhirnya server kantor kena," katanya.
Kabar terbaru dari Direktur & IT Solution Telkom Group, Herlan Wijanarko menyebut jika data yang sudah terdampak ransomware di PND tak akan bisa dipulihkan.
Pihaknya mengklaim jika pihaknya sudah melakukan usaha terbaik, namun akhirnya tetap tidak bisa recovery.
"Kami berupaya keras untuk melakukan recovery dengan resource yang kita milik," ujar Herlan.
"Yang jelas data yang sudah kena ransom ini sudah enggak bisa kami recovery, jadi kita menggunakan sumber daya yang masih kami miliki," jelasnya.
Kendati demikian, pihak Kemenkominfo kabarnya akan mengusahakan layanan pulih pada akhir juni mendatang. (*)
Sumber: kilat
Foto: Ilustrasi ransomware ke PDN. (Unsplash)