Belakangan berbagai hal terkait Muhammadiyah dan Bank Syariah Indonesia menuai sorotan. Utang negara ke Muhammadiyah pun kembali diungkit netizen.
Seperti yang telah diberitakan, Muhammadiyah menarik dana triliunan dari BSI dan diduga bisa menganggu likuiditas bank tersebut.
Adapun penarikan dana ini memunculkan banyak isu alasannya dari mulai Komisaris BSI tak ada yang dari Muhammadiyah hingga penyaluran dana ke ormas sebelah.
Di tengah momen Muhammadiyah tarik dana triliunan ini, netizen ramai mengungkit utang negara.
Hal ini sempat diungkap oleh Din Syamsuddin, salah satu tokoh Muhammadiyah saat pidato.
Din mengklarifikasi bahwa utang negara kepada Muhammadiyah cukup besar khususnya dalam hal BPJS.
Untuk nominal utang tersebut bukan Rp350 miliar seperti yang diketahui di kalangan DPR tapi lebih besar yakni mencapai Rp1,2 triliun.
Utang tersebut diketahui Din sesudah dirinya berdiskusi dengan beberapa ketua PWM.
“Khususnya BPJS, saya tanya beberapa ketua PWM, ternyata angkanya bukan yang beredar di DPR hanya 350 miliar, namun kisaranya 1,2 triliun. Itulah hak Muhammadiyah,” kata Din Syamsuddin.
Organisasi Muhammadiyah sendiri diketahui memiliki banyak sekali badan usaha di bidang pendidikan hingga kesehatan.
Prinsip Muhammadiyah pun tetap memberikan layanan yang berorientasi terhadap kemaslahatan rakyat.
Din menyatakan bahwa walau membutuhkan dana tersebut, Muhammadiyah tidak pernah terburu-buru menagih utang kepada pemerintah.
“Muhammadiyah memberi dan melayani, bukan meminta minta apalagi mengemis ngemis,” kata Din dilansir dari TikTok @muhammadiyah_simo.
Itu tadi terkait Muhammadiyah yang ramai dibahas lagi gegara utang negara capai Rp1,2 triliun.(*)
Sumber: kilat
Foto: Din Syamsuddin ungkap utang negara ke Muhamamdiyah (YouTube tvMU)