RAA Prawiradireja II: Bupati Cianjur yang Reformis dan Visioner -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

RAA Prawiradireja II: Bupati Cianjur yang Reformis dan Visioner

Sunday, June 23, 2024 | June 23, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-03T15:31:11Z

RAA Prawiradireja II merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Kabupaten Cianjur. Menjabat sebagai Bupati Cianjur yang ke-10, ia memimpin dari tahun 1862 hingga 1910. Dengan masa jabatan yang mencapai 48 tahun, RAA Prawiradireja II menjadi bupati yang paling lama menjabat dalam sejarah Cianjur. Di bawah kepemimpinannya, Cianjur mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang signifikan.


Pemimpin yang Disegani dan Reformis


RAA Prawiradireja II dikenal sebagai sosok pemimpin yang disegani oleh pemerintah kolonial Belanda. Selain mampu menjaga hubungan baik dengan pihak kolonial, ia juga dikenal sebagai bupati yang sangat reformis. Salah satu kebijakan progresif yang ia terapkan adalah memperbolehkan kesenian Cianjuran dan gamelan digelar di kalangan masyarakat umum, tidak hanya terbatas pada lingkungan gedung atau rumah pejabat. Langkah ini merupakan upaya untuk melestarikan dan mempopulerkan kebudayaan lokal di tengah masyarakat.


Kontribusi dalam Dunia Pers


Selain kontribusinya dalam bidang kebudayaan, RAA Prawiradireja II juga memiliki andil besar dalam dunia pers. Ia bekerja sama dengan Tirto Adhi Suryo, seorang tokoh pers dan perintis jurnalisme modern Indonesia, untuk mendirikan koran pertama di Indonesia yang bernama Sunda Berita. Koran ini menjadi media informasi penting pada masanya dan berlangganan oleh 40 bupati serta 8 raja atau sultan. Sunda Berita menjadi sarana penting dalam menyebarkan informasi dan ide-ide progresif di kalangan pejabat dan bangsawan Nusantara.


Warisan Bumi Ageung Cikidang


Salah satu peninggalan RAA Prawiradireja II yang masih ada hingga saat ini adalah Bumi Ageung Cikidang. Rumah antik ini diwariskan kepada putrinya, RA Tjitjih Wiarsih, ketika ia masih berumur 10 tahun. Meskipun RA Tjitjih Wiarsih tidak bisa mewarisi jabatan ayahnya sebagai bupati karena ia seorang perempuan, ia mewarisi rumah yang kemudian menjadi tempat tinggalnya bersama keluarga besar hingga akhir hayatnya.

foto: instagram/@bumi_ageung_cikidang


Bumi Ageung Cikidang bukan hanya sebuah bangunan bersejarah, tetapi juga simbol dari warisan budaya dan sejarah panjang Cianjur. Rumah ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dan kehidupan sehari-hari para penghuni yang terus menjaga dan merawatnya.


Kesimpulan


RAA Prawiradireja II adalah figur bupati yang luar biasa dalam sejarah Cianjur. Dengan kepemimpinannya yang panjang dan penuh reformasi, ia berhasil membawa perubahan positif di berbagai bidang, mulai dari kebudayaan hingga pers. Peninggalannya, seperti Bumi Ageung Cikidang, masih menjadi bukti nyata dari dedikasi dan kontribusinya bagi Cianjur. Kepemimpinan dan visi RAA Prawiradireja II akan selalu dikenang dan dihormati oleh masyarakat Cianjur dan sekitarnya.

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close