Wakil Ketua Komisi lll DPR RI Ahmad Sahroni merespons pernyataan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku ada misleading soal pengendali judi online (judol), inisial T.
Dalam keterangannya, Benny Rhamdani mengatakan ada misleading dalam pemberitaan terkait bos judol Inisial T.
Menanggapi hal ini, Ahmad Sahroni menyentil sikap Benny Rhamdani yang asal nyebut inisial orang.
Apalagi Benny menyebut inisial T tersebut adalah sosok yang kebal hukum.
"Makanya pak benny jangan asal nyablak sebut2 initial,
Segala pake sebut kebal hukum... Di republik ini ga ada yg kebal hukum pak...
Miss Miss miss Ni yeeee," ujar Ahmad Sahroni dikutip dari postingan Instagram pada 30 Juli 2024.
Usai bertemu Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri pada 29 Juli 2024, Benny mengatakan sosok inisial T yang disebut saat rapat internal di Istana Negara bersama Presiden Jokowi saat itu.
Lebih lanjut, Benny menjelaskan bahwa dirinya juga membahas tindak pidana perdagangan orang (TPPO), bukan hanya fokus ke pengendali judol saja.
Benny mengaku bahwa dirinya menjelaskan pekerja TPPO yang dikirim ke Kamboja untuk melakukan pekerjaan ilegal judol dan scamming online.
Menurut Benny, tak hanya inisial T yang saat itu disampaikan dalam rapat internal di Istana Negara.
Namun, ia mengaku juga menyampaikan inisial- inisial lain dalam perkara TPΡΟ.
Kemudian ia mengatakan fokusnya agar Pemerintah tidak melakukan pembiaran terhadap tren yang dilakukan oleh sindikat dan mafia.
Lebih lanjut Benny menyebut tak hanya inisial T saja, melainkan terdapat sejumlah nama lain di balik bisnis judol tersebut.
"Saya menyebutkan berbagai inisial, khusus untuk Kamboja saya sebutkan inisial T," tutur Benny.
"Inisial yang saya sebut tidak hanya T, tapi ada inisial-inisial lain," tambahnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Ahmad Sahroni (nasdem.net)