Bahlil Lahadalia membantah tuduhan bahwa pencalonannya sebagai calon ketua umum (Caketum) Partai Golkar adalah pemberian.
Bahlil mengaku tidak khawatir apabila nanti dalam proses perebutan kursi ketua umum Partai Golkar terjadi kompetisi saat Munas XI.
“Kebetulan mazhab saya mazhab saya mazhab kompetisi. Tidak pernah jabatan pemberian dan seluruh jabatan kita kompetisi,” kata Bahlil di DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Senin malam (19/8).
Menurut Bahlil, keinginannya untuk mengikuti kompetisi di Munas Golkar sudah ada sejak lama.
“Ikhtiar saya 1 tahun 3 bulan, saya pernah menyampaikan ke teman-teman media, insya Allah kalau ada kompetisi (ketum) di Partai Golkar maka saya akan ikut menjadi salah satu peserta di kompetisi tersebut,” kata Bahlil.
Bahlil juga semakin percaya diri dalam memperebutkan kursi ketum Golkar karena mengaku telah mengantongi dukungan sebanyak 469 suara dari DPD I dan DPD II atau sekira 80 persen suara.
“Saya membawa SK saya, saya enggak pernah menjadi pengurus DPP, tapi saya pernah menjadi pengurus DPD Golkar Provinsi Papua 2009-2014. SK nya ditandatangani Pak Aburizal Bakrie dan Pak Idrus Marham," kata Bahlil.
Sumber: rmol
Foto: Caketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia di DPP Partai Golkar/RMOL