Mantan Jenderal Zionis: Netanyahu Harus Waspada, Serangan Hamas dkk. Bisa Runtuhkan Israel -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mantan Jenderal Zionis: Netanyahu Harus Waspada, Serangan Hamas dkk. Bisa Runtuhkan Israel

Friday, August 23, 2024 | August 23, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-23T16:58:22Z

Pensiunan jenderal Israel, Yitzhak Brick, mengeluarkan peringatan keras kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar bersiap menghadapi kehancuran Israel.

Peringatan itu diungkap Brick dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Israel, Haaretz.

Brick menyatakan bahwa Israel bisa menghadapi kehancuran yang mengerikan dalam waktu satu tahun jika perang terhadap gerakan Palestina Hamas dan Hizbullah Lebanon terus berlanjut.

"Negara ini benar-benar sedang melaju menuju tepi jurang," kata Brick mengutip dari Palestine Chronicle.

"Jika perang hancur-hancuran melawan Hamas dan Hizbullah terus berlanjut, Israel akan runtuh dalam waktu tidak lebih dari satu tahun," imbuhnya.

Peringatan dilontarkan Brick yang dikenal di Israel sebagai "Nabi Murka" karena prediksinya yang akurat tentang serangan oleh milisi pejuang Palestina di pemukiman dekat Jalur Gaza.

Dia menunjukkan bahwa Gallant tampaknya mulai memahami realitas situasi, yang menunjukkan bahwa jika konflik regional pecah karena kegagalan menyelesaikan perang Gaza, Israel akan berada dalam bahaya besar.

“Saya berasumsi bahwa Menteri Pertahanan Gallant sudah memahami bahwa perang telah kehilangan tujuannya,” kata Brick.

“Israel semakin terperosok ke dalam lumpur Gaza, kehilangan semakin banyak prajurit karena mereka terbunuh atau terluka, tanpa ada peluang untuk mencapai tujuan utama perang: menjatuhkan Hamas," imbuh Brick.

Situasi di Israel Mengerikan

Brick menyatakan bahwa situasi di Israel saat ini sangat mengerikan buntut kematian Ismail Haniyeh pimpinan tertinggi Hamas serta Fuad Shukr, tokoh kunci dalam transfer sistem panduan Iran untuk rudal jarak jauh Hizbullah.

Imbas serangkaian pembunuhan tersebut, Hizbullah dari Lebanon, Hamas dari Palestina Kelompok Milisi Irak dan Houthi Yaman bergabung menggalang kekuatan baru untuk membalas serangan Israel, menargetkan sejumlah aset-aset penting milik Israel seperti pelabuhan Haifa.

Memperparah konflik panas antara Hamas dan Israel, bahkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza terancam gagal direalisasikan akibat kebijakan-kebijakan baru Netanyahu.

“Negara ini hancur di tangan kita melalui kesalahan Netanyahu, Gallant, Halevi, dan pion-pion mereka. Masih mungkin untuk melakukan sesuatu sebelum terlambat,” kata Brick.

Israel Kelimpungan Cari Bantuan

PM Israel Benjamin Netanyahu dan militer Israel hingga kini masih enggan memberikan komentarnya terkait munculnya isu yang menyebut Israel sebagai dalam pembunuhan Ismail Haniyeh.

Namun, kabarnya Israel mulai meminta bantuan sekutunya Amerika Serikat (AS). Lewat panggilan telepon, Israel meminta Menteri Luar negeri AS Antony Blinken melakukan upaya untuk menyelamatkan Israel dari pembalasan Iran dan Hizbullah.

Menurut informasi dari Washington Post yang dikutip TASS, belasan kapal tempur saat ini mulai dikirimkan AS untuk menjaga Israel, diantaranya ada kapal USS Theodore Roosevelt dan enam kapal perusak yang ditempatkan di Teluk Persia.

Kemudian ada pula tiga kapal pendarat dan dua kapal perusak dilengkapi dengan 4.000 marinir dan pelaut yang disiagakan di kawasan Laut Mediterania bagian timur.

“Departemen Pertahanan AS telah mengirim 12 kapal perang ke Timur Tengah, Teluk Persia, dan Laut Mediterania di tengah serangan Israel terhadap Beirut dan Teheran,” ujar laporan seorang pejabat pertahanan yang tidak disebutkan namanya.

Sumber: tribunnews
Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat peringatan keras apabila tak bisa meghalau serangan Palestina Hamas dan Hizbullah Lebanon maka Israel kemungkinan akan mengalami kehancuran yang mengerikan dalam waktu satu tahun/Instagram @b.netanyahu

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close