Layaknya sebuah Flagship, Egianus Kogoya dianggap simbol penting perlawanan Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua.
Egianus Kogoya juga ikut menculik pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang ditawan sejak 7 Februari 2023.
Kesalahan dan pelanggaran paling berat Egianus Kogoya ialah saat memimpin KKB Papua membantai 30 pekerja sipil Trans Papua pada 2018.
Sudah sepantasnya Egianus Kogoya diadili sebagai penjahat kemanusiaan, pelanggar HAM berat dengan ancaman hukuman mati.
Karena pembantaian itu nama Egianus Kogoya melambung tinggi sebagai target yang harus ditangkap oleh aparat keamanan Indonesia.
Jika ditilik dari masa lalu hingga kini, beberapa pentolan KKB Papua maupun OPM berhasil ditangkap atau ditembak mati aparat.
Pada 2001 pemimpin apa yang disebut OPM sebagai pemimpin Sipil Presidium Dewan Papua (PDP) Theys Hiyo Heluay ditembak mati.
"Perjuangan Papua merdeka mundur berapa langkah dan stagnan disitu," jelas akun FB Marten Hagisimijau yang direpost ulang oleh FB TPNPB OPM pada 19 September 2024.
Selanjutnya ada Kelly Kwalik pada tahun 2009 juga ikut meregang nyawa melawan aparat Indonesia tepatnya di distrik Alama, Timika.
"Perlawanan militer TPNPB di kawasan pegunungan tengah menurun drastis terlebih khusus di kawasan Tembagapura dan sekitarnya," jelasnya.
Kemudian pada 2014 apa yang disebut KKB sebagai Pemimpin Sipil Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Musa Tabuni ikut ditembak mati.
"Perjuangan Benjamin Burtonpua Merdeka di sipil Kota mundur berapa langkah," jelas TPNPB.
Bila sampai kehilangan Egianus Kogoya bisa dipastikan perlawanan KKB Papua mundur dan melemah.
"Contoh ini perlu dijadikan sebagai pelajaran berharga dalam perjuangan Papua Merdeka.
Sekali lagi jangan biarkan Brigjen Egianus Kogoya masuk Nduga, Papua," bebernya.*
Sumber: kilat
Foto: Egianus Kogoya simbol perlawanan TPNPB OPM yang harus segera ditangkap