Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maaf di hadapan pejabat TNI-Polri di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Permohonan maaf disampaikan Jokowi karena dirinya menyadari belum bisa bekerja secara maksimal selama 10 tahun.
"Saya mohon maaf jika dalam 10 tahun ini memimpin ada hal yang dirasa kurang berkenan, ada hal yang dirasa belum maksimal baik dalam kebijakan maupun dalam kita berinteraksi," kata Jokowi.
Apalagi, Jokowi selama memimpin Indonesia kerap blusukan ke berbagai daerah.
Jokowi pun menyadari, kadang dirinya luput menyalami para pejabat TNI-Polri saat blusukan.
"Saya kalau ke daerah ketemu Kapolres, Dandim, ketemu Danrem, Pangdam, Kapolda, kadang-kadang ada yang saya salami ada yang enggak saya salami. Ada yang luput enggak salaman. Saya kan enggak hafal Pangdamnya yang mana, Kapoldanya yang mana kalau enggak ngenalin. Kapolresnya yang mana, Danrem yang mana Dandim yang mana. Kalau luput nyalami saja bisa masalah, 'wah Presiden enggak mau salami saya'," kata Jokowi.
Berkaca dari hal ini, Jokowi berharap TNI-Polri tetap solid dan menjaga sinergisitas kedepannya
"Saya berharap TNI-Polri ke depan bisa terus mempertahankan kekompakan, sinergitas dalam menjaga dan melindungi negara kita," kata Jokowi.
Seperti diketahui, Jokowi mengumpulkan sekitar 1.094 pejabat kewilayahan TNI-Polri di IKN.
Jokowi memberikan arahan kepada para Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda hingga Kapolres terkait dengan keberlangsungan proyek IKN yang akan menjadi kota hijau berbasis green energy.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Jokowi di IKN/Ist