Berapa Durasi S3 di Indonesia? Bahlil Lahadalia Raih Gelar Doktor dalam 1 Tahun 8 Bulan -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Berapa Durasi S3 di Indonesia? Bahlil Lahadalia Raih Gelar Doktor dalam 1 Tahun 8 Bulan

Thursday, October 17, 2024 | October 17, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-17T10:06:12Z

Publik kini mengamati adanya kejanggalan dalam rekam jejak pendidikan Bahlil Lahadalia. Ketua Umum Partai Golkar yang jadi satu dari sekian kandidat menteri Prabowo Subianto tersebut lulus S3 dalam kurun waktu yang cepat.

Masyarakat menilai bahwa durasi studi Bahlil Lahadalia cukup singkat, yakni bisa memperoleh gelar S3 hanya dengan durasi 18 bulan alias 1 tahun lebih 6 bulan.

Berdasarkan informasi yang tertera dalam laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Bahlil masuk kuliah S3 di program studi (Prodi) Kajian Strategik dan Global di Universitas Indonesia (UI) pada mahasiswa Doktoral pada 13 Februari 2023.

Selang beberapa bulan, Bahlil dikukuhkan sebagai Doktor melalui sidang terbuka yang digelar Rabu (16/10/2024).

Lantas, berapakah durasi normal untuk seseorang mendapat gelar Doktor?

Durasi normal studi S3 di Indonesia

Beberapa perguruan tinggi di Indonesia mengatur durasi studi S3 yang bervariasi. Umumnya, mahasiswa S3 atau mahasiswa Doktoral harus mengumpulkan sebanyak 48-52 Satuan Kredit Semester atau SKS yang dikumpulkan setiap semesternya.

Bobot dari mata kuliah dan persebaran SKS tiap semesternya mempengaruhi kecepatan seorang mahasiswa doktoral untuk bisa lulus S3. Normalnya, 48-52 SKS bisa dikumpulkan dalam waktu 3 tahun atau lebih beberapa bulan.

Tak cukup di situ, beberapa kampus juga memberikan syarat lain bagi para mahasiswa Doktoral untuk lulus seperti karya tulis ilmiah berupa disertasi.

Sedangkan Bahlil bisa mengumpulkan puluhan SKS tersebut hanya dalam hitungan bulan alias setengah dari durasi normal.

Bahlik diketahui mengambil topik disertasi berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia" yang tentu membutuhkan waktu penelitian yang panjang.

Disertasi tersebut juga sempat dipresentasikan dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor yang diketuai oleh sosok guru besar Ketut Surajaya dan beberapa promotor serta dosen penguji lainnya.

Tak heran jika publik kini mempertanyakan mengapa Bahlil bisa sebegitu cepat menyelesaikan studi S3 yang ia tempuh.

Beberapa pihak bahkan sampai kasihan dengan para dosen-dosen yang tak bisa mendapatkan privilese seperti Bahlil Lahadalia untuk lulus cepat.

"Kasihan dosen-dosenku yg lg berjuang untuk dpt gelar Doktor kalah cepat sama Bahlil,” celetuk seorang pengguna media sosial X.

Pengguna media sosial lainnya bahkan sampai mempertanyakan apakah studi yang ditempuh oleh Bahlil masuk akal atau tidak.

"Masuk: Februari 2023. Lulus: Oktober 2024. Total waktu S3: 18 bulan= 1,5 tahun. Dilakukan sambil menjabat menteri. Masuk akal?," sindir seorang warganet.

Sumber: suara
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat menyampaikan sambutan. [Tangkapan Layar YouTube]

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close