Inilah politik. Saat masa pendaftaran cagub-cawagub Jakarta hubungan Anies Rasyid Baswedan dengan PKS sempat “tegang”. Manuver para Jubir PKS yang menyebut soal deadline menjadi pemicu ketegangan itu.
Para Jubir PKS berpolemik di media. Bukannya bertemu baik-baik seperti Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Anehnya Presiden PKS, Ahmad Syaikhu diam terhadap manuver para Jubir PKS.
Manuver politik para Jubir PKS menyoal deadline 4 Agustus 2024 kepada Anies Rasyid Baswedan untuk mencari mitra koalisi agar dapat berlayar di Pilgub Jakarta. Ketika itu belum ada Putusan Mahkamah Konsitusi yang menurunkan syarat minimal dukungan dari 20 persen menjadi 7,5 persen.
Padahal deadline 4 Agustus 2024 merupakan manuver bohong para Jubir PKS. Pihak Anies Rasyid Baswedan tidak pernah menyebut ada deadline 4 Agustus itu.
Manuver Para Jubir PKS itu sebagai manuver awal PKS meninggalkan Anies Rasyid Baswedan di Pilgub Jakarta. PKS sebagai partai dakwah meninggalkan Anies kurang adab jika dibandingkan dengan Partai NasDem dan PKB.
PKS akhirnya mengalihkan dukungannya kepada Ridwan Kamil yang didukung oleh Jokowi dengan membegal partai pendukung Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024.
Belum reda soal manuver para Jubir PKS yang kontroversial itu, “dikompori” lagi oleh cuitan Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring. Tifatul Sembiring mencuit di akun X saat hubungan Anies Rasyid Baswedan dengan PKS mulai “berjarak” pasca manuver politik para Jubir PKS.
Cuitan Tifatul Sembiring bahwa PKS rugi mendukung Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024. Cuitan Tifatul Sembiring sempat ramai menjadi perbincangan di media sosial.
“Mungkin benar, secara kirologi-kirologi. Tapi Secara fakta data, yang dapat coattail effect Anies di Pilpres kemarin, bukan PKS. Tapi Nasdem dan PKB, masing-masing mereka naik 10 kursi,” kata politikus PKS Tifatul Sembiring di akun X (Twitterr), Senin (2/9/2024).
Kemarin, 14 November 2024 kita dipertontonkan oleh upaya PKS meminta dukungan Anies Rasyid Baswedan di Pilgub Jawa Barat dan Jakarta. Calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie secara khusus meminta dukungan Anies Rasyid Baswedan ke Pendopo Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Anies pun mendoakan Syaikhu-Ilham Habibie sukses di Pilgub Jawa Barat.
“Alhamdulillah sore hari ini kami mendapat kehormatan menyambut Pak Ahmad Syaikhu dan Pak Ilham Habibie. Beliau berdua saat ini sedang mendapatkan amanah untuk menjadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Barat,” kata Anies seperti dilansir dari media online di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).
Bahkan Plh. Presiden PKS, Ahmad Heryawan atau Kang Aher berharap Anies Rasyid Baswedan membantu mengkampanyekan pasangan RIKA-Suswono di Pilgub Jakarta. Sebuah permintaan menurut penulis sangat mustahil dikabulkan oleh Anies Rasyid Baswedan.
Hal itu di konfirmasi saat seorang wartawan kemarin bertanya kepada Anies, apakah akan ikut kampanye pasangan calon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie. Anies menolak halus dengan mengatakan menunggu perkembangan selanjutnya.
Bahkan yang dinanti-nanti Anak Abah di Jawa Barat adalah pernyataan terbuka Anies mendukung Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie justeru tidak ada sama sekali selain hanya doa untuk Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie.
Malahan calon gubernur, Ahmad Syaikhu berharap, “Ya kita sangat berharap kalau Pak Anies nanti ada waktu sedia (berkampanye), maksudnya ada sisa waktu untuk beberapa kali pertemuan. Insyaallah (diajak jalan-jalan di Jabar).”
Jika punya malu seharusnya PKS malu. Kemarin PKS campakkan Anies dengan manuver bohong para Jubir PKS dan cuitan Tifatul Sembiring rugi dukung Anies. Kini saat terjepit di Pilgub Jawa Barat dan Jakarta butuh dukungan Anies. Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dan RIKA-Suswono terancam kalah di Pilgub Jawa Barat dan Jakarta. PKS butuh dukungan Anies untuk menang di Jawa Barat dan Jakarta setelah PKS meninggalkan Anies dengan meninggalkan luka di Anak Abah.
Purwakarta, 13 Jumadil Awwal 1446/15 November 2024
Oleh: Tarmidzi Yusuf
Kolumnis
______________________________________
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.