Raffi Ahmad Disebut Tak Sadar Posisi Sebagai Utusan Khusus Presiden, Hendri Satrio: Presiden Prabowo Harus Lakukan Evaluasi -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Raffi Ahmad Disebut Tak Sadar Posisi Sebagai Utusan Khusus Presiden, Hendri Satrio: Presiden Prabowo Harus Lakukan Evaluasi

Monday, January 13, 2025 | January 13, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-13T15:49:35Z

Analis komunikasi politik Hendri Satrio mengkritisi pernyataan Raffi Ahmad yang terkait dengan polemik iring-iringan mobil dinas RI 36, yang baru-baru ini menjadi viral akibat aksi arogan patwal dalam pengawalan di jalan raya.

Hendra mencatat, ada dua hal yang patut dicermati dari pernyataan Utusan Khusus Presiden tersebut.

Pertama, klaim Raffi yang menyatakan dirinya tidak berada di dalam mobil pada saat kejadian.

Kedua, penyebar video yang telah meminta maaf, yang justru memunculkan kontroversi lebih lanjut.

"Ada dua pesan yang mengganggu publik dalam pernyataan Raffi. Pertama, dia mengaku tidak ada dalam mobil saat iring-iringan itu terjadi. Kedua, soal penyebar video yang sudah meminta maaf," ungkapnya kepada wartawan, Senin 13 Januari 2025

Hendra menilai bahwa pernyataan Raffi yang mengaku tidak berada dalam mobil tersebut justru membingungkan.

Pasalnya, mobil dinas dengan plat RI 36 tersebut diketahui miliknya, namun Raffi menyatakan tidak ada di dalam mobil saat iring-iringan berlangsung.

"Jika dia tidak ada dalam mobil, lalu mengapa mobil itu dikawal? Apakah patwal mengawal mobil atau pejabatnya? Lalu, siapa yang berada di dalam mobil itu? Ini pertanyaan yang muncul di masyarakat,” ujar Hendra.

Selain itu, Hendra juga menilai pernyataan Raffi mengenai penyebar video yang sudah meminta maaf justru memunculkan spekulasi baru.

Publik bisa berpikir bahwa Raffi mungkin memberikan tekanan pada pihak yang menyebarkan video tersebut.

“Pernyataan Raffi yang mengatakan penyebar video sudah minta maaf menimbulkan pertanyaan, apakah Raffi kemudian menekan penyebar video tersebut? Jika iya, atas dasar apa? Apakah Raffi merasa terancam?” tanya Hendra.

Hendra juga melihat masalah komunikasi serupa pernah terjadi pada Miftah Maulana atau Gus Miftah.

Miftah pernah mendapat kritik karena mengolok-olok seorang pedagang es teh, meskipun saat itu ia menjabat sebagai utusan khusus presiden.

“Raffi ini mirip dengan Miftah, masalahnya adalah komunikasi. Miftah tidak sadar ketika dia mengolok-olok pedagang es teh, dia adalah utusan khusus presiden. Raffi juga tidak menyadari bahwa dia sebagai utusan khusus presiden ketika membuat pernyataan mengenai mobil itu,” jelas Hendra.

Hendra pun menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto melakukan evaluasi terhadap Raffi sebagai utusan khusus presiden.

Menurutnya, evaluasi ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap jabatan tersebut.

“Evaluasi penting dilakukan agar kita dapat memastikan bahwa sosok yang menduduki jabatan utusan khusus presiden benar-benar kompeten dan memberi kontribusi nyata, bukan hanya menciptakan kontroversi seperti ini,” pungkas Hendra.

Sumber: disway
Foto: Analis komunikasi politik Hendri Satrio mengkritisi pernyataan Raffi Ahmad yang terkait dengan polemik iring-iringan mobil dinas RI 36, yang baru-baru ini menjadi viral akibat aksi arogan patwal dalam pengawalan di jalan raya.-Disway/Hasyim Ashari-

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close