Politikus Ade Armando kembali menuai kontroversi atas pernyataannya
baru-baru ini tentang manfaat menghapal Al-Qur'an di era digital. Hal itu
disampaikan saat interview di YouTube Cokro TV.
Mulanya, Ade menjelaskan bahwa dahulu orang-orang menghapal Al-Qur'an karena
karena untuk melestarikannya. Namun, kini hal itu sudah tidak lagi relevan.
Menurutnya, kini orang-orang bisa mengakses Al-qur'an melalui internet di
ponsel pintar sehingga tidak perlu lagi menghapal.
"Kalau zaman sekarang, orang masih menghapal Al-Qur'an itu manfaatnya apa?
Karena kayak anda tadi kan, begitu anda lupa, langsung klik, klik, klik,
keluar. Si Ali Imran, si Al-Maidah, apa manfaatnya?" tuturnya.
"Kalau gitu sekarang menjadi tidak relevan lagi atau tidak menjadi sebuah
kebutuhan yang prioritas untuk memiliki para penghapal Al-Qur'an," imbuh
Ade, dikutip pada Senin (3/2/2025) dari cuitan akun X @ilhampid.
Pernyataan tersebut membuat warganet kesal. Mereka berpendapat bahwa
menghapal Al-Qur'an masih ada manfaatnya.
Ade armando “ di zaman sekarang, orang masih menghafal al quran itu manfaat nya apa “
— ilham wahyu s (@ilhampid) February 2, 2025
Kumaila “ iya gak ada manfaat nya “
Perlu gus baha atau ustadz adi hidayat untuk membantah pernyataan ini
Mungkin kalau di zaman umar kepalanya udah dicopot itu
Pecat dia dr dosen hemmmm pic.twitter.com/FPSltEtOkq
"Sejujurnya menghapal Al-Qur'an buat di dunia juga ada kok. Berarti
kemampuan otak kita buat belajar dan menghapal masih bagus," ujar seorang
warganet.
"Manfaat menghafal Al-Qur'an itu bagus, sebenarnya itu untuk mengantisipasi
jika semua Al Qur'an dihancurkan, entah itu hancur karena bencana ataupun
terjadi perang agama," imbuh warganet lain.
"Manfaat menghapal Al-Qur'an adalah supaya suatu saat nanti nggak ada orang
yang diam-diam mengubah isi Al-Qur'an dengan alasan menyesuaikan hukum agama
dengan zaman," kata warganet lainnya.
Ini bukan pertama kalinya Ade Armando memicu kontroversi. Ia juga pernah
kena tegur Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep,
karena komentarnya tentang politik dinasti di Yogyakarta.
Saat itu, Ade mengomentari Ketua BEM UI dan UGM yang mengenakan kaus
bertuliskan "republik rasa kerajaan".
"Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang
jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja. Anak-anak BEM
ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti
sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta," tutur Ade pada Desember
2023 lalu.
Pernyatan tersebut rupanya sampai ke telinga Kaesang. Wakil Ketua Dewan
Pembina PSI, Grace Natalie, pun mengatakan bahwa putra bungsu mantan
Presiden Joko Widodo itu memberi teguran keras.
"Masih dirapatkan, tapi sudah ada teguran keras langsung dari Mas Kaesang.
Ade Armando sudah membuat video permintaan maaf, dan pernyataan tersebut
merupakan sikap pribadi," kata Grace.
Sumber:
suara
Foto: Ketum PSI Kaesang Pangarep persilakan Ade Armando keluar dari PSI.
(X/@adearmando61)