Isu reshuffle jilid 2 Kabinet Merah Putih (KMP) oleh Presiden Prabowo Subianto, disinyalir turut menarget Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan mengamati, pos BUMN punya persoalan yang tidak kecil karena berkaitan dengan tata kelola uang negara yang diusahakan.
Menurut dia, menyeruaknya kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023 adalah salah satu contoh persoalannya.
"Kasus Pertamina sebetulnya bisa menjadi pintu masuk untuk me-reshuffle Erick dari menteri BUMN," ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL pada Senin, 17 Maret 2025.
Lebih dari itu, kandidat doktor politik Universitas Nasional (UNAS) itu memprediksi, kepemimpinan Erick Thohir di BUMN selama dua periode tak kunjung menunjukkan prestasi.
Justru, ia mendapati sejumlah persoalan yang muncul, tak terkecuali terkait dugaan korupsi hingga kerugian negara. Sehingga wajar menurutnya apabila ada isu Erick Thohir akan terkena reshuffle Presiden Prabowo jilid 2.
"Tata kelola BUMN bukan hanya buruk di era Erick, tapi juga tidak berkontribusi maksimal terhadap penerimaan pendapatan negara," demikian Yusak menambahkan.
Sumber: rmol
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir/net