Band Sukatani bersikap. Dua personelnya bikin pengakuan dan bongkar fakta intimidasi dan kisah di balik video klarifikasi polemik lagu Bayar Bayar Bayar.
Melalui pengakuan dalam unggahan di Instagram akun sukataniband, Sabtu, 13/2/2025, band Sukatani buka-bukaan tentang dugaan intimidasi dari aparat kepolisian yang mereka alami.
Berikut pengakuan Band Sukatani yang dilansir dari instagram.
Sukatani Diintimidasi sejak 2024
Sukatani mengaku mendapat intimidasi dari pihak kepolisian terkait lagu Bayar Bayar Bayar yang memiliki lirik bayar polisi.
"Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul Bayar Bayar Bayar kami unggah melalui media sosial," tulis Band Sukatani, dikutip Tribunnews.com dari Instagram resminya.
Band asal Purbalingga, Jawa Tengah, ini mengaku akibat intimidasi ini mereka mengalami banyak kerugian.
"Kejadian tersebut membuat kami mengalami berbagai kerugian baik secara materiil maupun nonmateriil," lanjut tulisan itu.
Sambil menyebutkan jika saat ini dua orang personelnya dalam kondisi baik-baik saja, Sukatani blak-blakan menyebut jika sudah mendapatkan tekanan dan intimidasi dari pihak kepolisian sejak Juli 2024.
Kini keduanya sedang proses pemulihan.
"Mau mengabarkan bahwa kami dalam keadaan baik, namun masih dalam proses recovery pasca kejadian bertubi yang selama ini kami hadapi sejak Juli 2024," tulis mereka.
Menolak tawaran Kapolri jadi Duta Polisi
Band Sukatani juga menegaskan menolak tawaran Kapolri menjadi Duta Kepolisian.
"Tawaran menjadi Duta Polisi dari Kapolri dengan itu kami menolak dengan tegas tawaran menjadi Duta Kepolisian," ujar Band Sukatani dalam keterangan resminya pada Sabtu, 13/2/2025.
"Adanya dukungan dan solidaritas kawan-kawan membuat kami semakin kuat dan tidak menyerah," jelasnya.
Diketahui usai viral, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun menawarkan jadi Duta Kepolisian.
Sigit menyatakan ajakan ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menerima kritik untuk perbaikan institusi.
"Nanti kalau Band Sukatani berkenan, akan kami jadikan juri atau Band Duta untuk Polri. Mereka bisa terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi serta evaluasi berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang," ujar Sigit dalam keterangan resmi pada Minggu, 23/2/2025.
Tawaran itu pun ditolak Sukatani Band.
Jejak kasus dugaan Sukatani diintimidasi
Kasus ini bermula saat band Sukatani menjadi perbincangan publik karena mendadak membuat video permintaan maaf di media sosial.
Video permintaan maaf itu dilakukan mereka dengan membuka identitas wajah dan nama.
Padahal selama ini mereka mengenakan nama panggung dan topeng ketika tampil di publik.
Permintaan maaf ini terkait dengan lagu Bayar Bayar Bayar.
Dalam pernyataannya, band Sukatani mengungkapkan bahwa lagu tersebut diciptakan sebagai kritik terhadap oknum kepolisian yang dianggap melanggar aturan.
Dalam video permintaan maaf itu, Sukatani juga memutuskan untuk menarik lagu Bayar Bayar Bayar dari berbagai platform digital dan meminta pihak lain untuk menghapusnya.
Di akhir video, band Sukatani mengaku membuat video permintaan maaf tanpa paksaan pihak manapun.
Klarifikasi Polda Jateng sebut kasus Sukatani ditangani Mabes Polri
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengakui bahwa anggota Direktorat Reserse Siber menemui personel band Sukatani.
Pertemuan itu untuk meminta penjelasan Sukatani tentang tujuan pembuatan lagu Bayar Bayar Bayar dengan lirik bayar polisi.
Mereka saat itu membantah melakukan intimidasi.
Kasus dugaan intimidasi yang diterima personel band Sukatani terkait lagu Bayar Bayar Bayar kini ditangani Mabes Polri.
Enam anggota Direktorat Reserse Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah yang diduga melakukan intimidasi tersebut kini dilimpahkan ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Iya, demikian semua diperiksa Mabes Polri," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Jateng Kombes Pol Artanto di Mijen, Kota Semarang, Jumat, 28/2/2025.
Namun Artanto enggan menjelaskan secara detail terkait dugaan intimidasi tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Mabes Polri.
"Ya, kalau tentang hal itu, silakan monggo tanyakan ke Mabes Polri," tambahnya.
Menurut informasi yang diterimanya, saat ini ada enam anggota Ditreskrimsus Polda Jateng yang telah diperiksa di Mabes Polri.
"Yang saya tahu ada enam anggota yang diperiksa," ungkapnya.
Saat ditanya mengenai hasil pemeriksaan, Artanto mengaku tidak mengetahui perkembangan lebih lanjut karena kasusnya telah ditangani Mabes Polri
Sumber: tribunnews
Foto: BAND SUKATANI BERSIKAP. - Band Sukatani mulai bersikap. Band asal Purbalingga Jawa Tengah ini buka-bukaan tentang intimidasi dari polisi, hingga menolak jadi Duta Polisi/kolase/youtube/instagram