Terekam kamera menerima amplop dan menandatangani sebuah dokumen saat rapat
kerja bersama dengan Pertamina, anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron.
Kemudian viral di media sosial, video Herman menerima amplop itu.
KORUPSI SUDAH MENJADI BUDAYA DI NEGFI KONAHA
— People Power (@ZulkifliLubis69) March 11, 2025
Perhatikan AMPLOP Kuning Langsung Simpan Di Bawah Meja@DivHumas_Polri @KejaksaanRI @prabowo @ListyoSigitP @DPR_RI pic.twitter.com/o7oUSnRKv4
“Korupsi sudah menjadi budaya di negeri Konoha. Perhatikan amplop kuning
langsung simpan di bawah meja,” seperti dikutip dari cuitan akun X
@ZulkifliLubis69 , Rabu (12/3/2025).
Pengunggah potongan video itu juga turut memberikan mention kepada beberapa
akun X, seperti Divisi Humas Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,
Presiden Prabowo Subianto, Kejaksaan Agung, hingga DPR. Dalam video itu,
Herman yang mengenakan batik kuning terlihat disodorkan map berwarna merah
oleh seseorang.
Dia pun kemudian menandatangani kertas di atas map tersebut, lalu mengambil
amplop berwarna kuning dan menyimpannya di bawah meja.
“Isi uang sogokan kah?” tulis keterangan tambahan di dalam video. Hingga
berita ini ditayangkan, cuitan itu telah mendapatkan 332 komentar, 1.700
kali retweet, 4.200 likes, dan di-bookmark 334 kali.
Namun, Herman membantah tuduhan bahwa amplop tersebut adalah uang sogokan
dan berkaitan dengan praktik korupsi.
“Itu fitnah yang keji. Saya harus klarifikasi bahwa itu SPPJ (Surat
Pemberitahuan Penyesuaian Jaminan) perjalanan dinas saya yang belum
diambil,” ujar Herman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/3/2025).
Herman menerangkan bahwa penandatanganan itu berlangsung saat dirinya
mengikuti rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama PT Pertamina pada Selasa
(11/3/2025) kemarin.
Dokumen yang ditandatangani dan amplop berwarna kuning yang diterimanya pun
berasal dari Sekretariat Komisi VI DPR RI.
“Betul sekali. Itu kebetulan ditandatangani saat rapat, silakan saja
klarifikasi ke Sekretariat Komisi VI,” jelas Herman.
Sumber:
tribunnews
Foto: Kolase Herman Khaeron dan Anggota DPR Terima Amplop Saat Rapat dengan Pertamina/Net