Isu mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi perdebatan di masyarakat dan pengamat menyebutkan jika polemik ijazah palsu Jokowi bukan sekedar keaslian dukumen.
Berbagai pihak semakin banyak mempertanyakan apakah benar Jokowi adalah lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Meski setiap isu ini memanas, baik pihak kampus maupun Jokowi pribadi menegaskan keaslian ijazahnya.
Termasuk juga KPU dan KPUD yang telah memverifikasi ijazah Jokowi agar bisa mencalonkan diri sebagai walikota Solo, gubernur DKI Jakarta, hingga dua kali menjadi presiden.
Bahkan, tiga kali tuntutan hukum diajukan untuk meminta kejelasan ijazah Jokowi, seluruhnya dimenangkan oleh mantan presiden tersebut.
Menurut pengamat pendidikan Bukik Setiawan, keraguan yang tak usai mengenai keaslian ijazah Jokowi ini bukan semata perkara logika.
"Ini soal emosi publik dan keretakan kepercayaan. Ketika masyarakat merasa bahwa institusi pendidikan dan hukum tidak selalu berjalan adil atau transparan dalam kasus lain, maka klarifikasi atas satu kasus—betapapun kuat bukti formalnya—tidak serta-merta dipercaya," terang Bukik kepada Disway.Id, 17 April 2025.
Ketua Guru Belajar Foundation tersebut menyoroti bagaimana masyarakat ini tengah dihadapkan oleh krisis legitimasi, bukan masalah otentikasi dokumen.
"Ijazah Jokowi menjadi simbol dari pertanyaan yang lebih besar, 'Apakah orang-orang yang memimpin kita benar-benar layak? Apakah jalur mereka menuju kekuasaan sah dan bermartabat," cetusnya.
Sehingga selama sistem pendidikan dan hukum belum sepenuhnya dipercaya oleh masyarakat, katanya, pertanyaan ini akan terus muncul dalam berbagai bentuk.
Oleh karena itu, Bukik mengingatkan kepada pemerintah institusi pendidikan untuk memberikan dialog publik yang mengedepankan transparansi.
"Transparansi bukan hanya soal dokumen, tapi tentang membuka proses. Klarifikasi sepihak sudah tidak cukup di era partisipatif. Butuh dialog publik," tandasnya.
Di sisi lain, perlu kedewasaan bagi masyarakat untuk membedakan antara kritik berbasis bukti dan propaganda politik.
"Kecurigaan sehat itu baik, tapi harus ditopang dengan literasi informasi," pungkasnya.
Sumber: disway
Foto: Isu mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi perdebatan di masyarakat dan pengamat menyebutkan jika polemik ijazah palsu Jokowi bukan sekedar keaslian dukumen.-dok disway-