Viral Usai Mengaku Pernah Ditegur Wapres Karena Sikat Mafia Pangan, Mentan Amran Sulaiman Beri Klarifikasi: Bukan Wapres Gibran -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Viral Usai Mengaku Pernah Ditegur Wapres Karena Sikat Mafia Pangan, Mentan Amran Sulaiman Beri Klarifikasi: Bukan Wapres Gibran

Monday, April 21, 2025 | April 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-21T07:36:49Z

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akhirnya angkat bicara soal pidatonya yang viral beberapa hari belakangan.

Dalam pidato itu, Amran menyampaikan pernah ditegur Wakil Presiden (Wapres), setelah memberantas mafia pangan.

Dia menegaskan bahwa itu adalah pengalaman masa lalu, bukan dalam konteks Wapres yang menjabat saat ini, yakni Gibran Rakabuming Raka. “Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari Wapres saat ini," kata Amran dalam keterangannya Minggu (20/4).

Dia mengatakan, waktu itu dia menilainya sebagai teguran yang sangat positif. Jadi justru membuat dia semakin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan. 

Amran menegaskan, Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementan.

Dia mengatakan sekarang Presiden dan Wapres solid mendukung upaya bersih-bersih pangan dan membela petani. 

Amran menjelaskan bahwa pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik. Sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.

“Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita," jelasnya. 

Dia bersyukur karena selama ini mendapat dukungan penuh dari para Presiden dan Wakil Presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.

Amran mengungkapkan, buah komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan Presiden dan Wapres memberikan hasil signifikan di Kementan.

Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka. Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.

“Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, Kementan melanjutkan langkah tegas.

Yaitu sebanyak 20 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara dan petani.

Amran mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan potongan video tersebut untuk memecah soliditas pemerintah yang tengah gencar memberantas mafia pangan.

“Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan Wapres. Semua Presiden dan Wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama: bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” tegasnya.

Dia juga memberikan peringatan keras kepada para pelaku mafia dan simpatisannya agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional. Amran mengatakan saat ini jalan menuju swasembada terang benderang.

Menurut dia, para mafia pangan dan simpatisannya berupaya mengadu domba rakyat dengan pemerintah. Dia menegaskan Kementan tegak lurus pada Presiden dan Wapres. Mereka solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia.

Amran menyebut Kementan akan terus memperkuat kerja sama dengan KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan. Dalam membersihkan praktik mafia pangan dan menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh tanah air. 

Sumber: jawapos
Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. (Humas Kementan) 

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close