Bantah Pernyataan Luhut Kampungan, Beathor: Purnawirawan TNI yang Minta Pemakzulan Gibran Jaga Konstitusi dan Pancasila -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bantah Pernyataan Luhut Kampungan, Beathor: Purnawirawan TNI yang Minta Pemakzulan Gibran Jaga Konstitusi dan Pancasila

Wednesday, May 7, 2025 | May 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-07T15:01:24Z

Politikus PDIP Beathor Suryadi secara lantang mengungkapkan kritik keras terhadap perubahan persyaratan usia capres yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), yang menurutnya merupakan kejahatan terhadap konstitusi. Beathor menilai perubahan ini sangat memukul para penjaga konstitusi dan menyebut adanya campur tangan mafia dengan kekuatan uang besar dalam gerilya politik.

Menurut Beathor, konstitusi adalah kesepakatan tertinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Presiden dan DPR RI telah menandatangani kesepakatan tersebut sebagai rujukan, sehingga Mahkamah Konstitusi tidak memiliki wewenang untuk merombaknya.

“Kejahatan Mahkamah Konstitusi merombak persyaratan umur 40 tahun itu sangat memukul bagi semua orang yang menjaga konstitusi,” tegas Beathor, Rabu (7/5/2025).

Lebih lanjut, Beathor menduga ada mafia besar yang bergerilya dalam politik sehingga perubahan aturan tersebut terjadi. Ia bahkan mempertanyakan sikap Presiden yang seolah membiarkan kondisi ini terjadi, hingga akhirnya Gibran bisa tampil dalam Pilpres 2024.

Beathor juga menyoroti reaksi keras dari para purnawirawan prajurit Sapta Marga yang merasa terpanggil oleh Ibu Pertiwi ketika melihat ada kekuatan oligarki dan mafia kekuasaan yang merusak konstitusi.

“Purnawirawan itu adalah sosok yang terikat dengan komitmennya sebagai penjaga konstitusi dan Pancasila. Ketika mereka melihat ada mafia merusak konstitusi, wajar jika jiwa Sapta Marga mereka bangkit,” ujar Beathor.

Kata Mantan tahanan politik era Soeharto, para Purnawirawan TNI yang meminta pemakzulan Gibran bukan kampungan seperti yang dituduhkan Luhut Binsar Pandjaitan.

Beathor menambahkan bahwa para mantan prajurit itu melihat Gibran hanya menjadi umpan kekuasaan selama menjabat sebagai Wakil Presiden selama enam bulan. Mereka khawatir ada kekuatan lain yang siap mengambil alih jika Prabowo berhalangan tetap.

Menurutnya, ini adalah bentuk ancaman terhadap demokrasi dan konstitusi negara yang seharusnya dijaga dengan penuh tanggung jawab. Beathor menyerukan perlawanan dari masyarakat yang sadar akan demokrasi agar melawan kejahatan politik ini.

Foto: Purnawirawan TNI/Net

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close