Demo di Depan Balai Kota Jakarta Ricuh, Puluhan Mahasiswa Ditangkap Polisi karena Dicap Anarkis -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Demo di Depan Balai Kota Jakarta Ricuh, Puluhan Mahasiswa Ditangkap Polisi karena Dicap Anarkis

Wednesday, May 21, 2025 | May 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-21T16:17:13Z

Aksi demonstrasi yang digelar oleh puluhan mahasiswa di depan Balai Kota DKI Jakarta berujung ricuh pada Rabu,  21 Mei 2025. Kericuhan pecah tepat saat para peserta aksi hendak membubarkan diri menuju Halte Balai Kota. 

Aparat kepolisian tampak telah menyusun barikade pagar kantor Gubernur DKI Jakarta saat para pendemo balik kanan.

Belum diketahui pasti isu yang diangkat dalam aksi tersebut. 

Namun, dari keterangan yang terdengar langsung di lokasi, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyebut bahwa demonstrasi berkaitan dengan isu Hak Asasi Manusia (HAM).

Peristiwa bentrokan pecah ketika terjadi ketegangan antar mahasiswa dengan aparat kepolisian.

Sejumlah demonstran memukul tameng pembatas milik kepolisian hingga situasi memanas.

“Tidak seperti ini kalian melakukan aksi, bukan seperti ini membela HAM,” tegas Kombes Susatyo saat mencoba berdialog dengan koordinator aksi di depan Balai Kota.

Upaya komunikasi itu tak berlangsung mulus. Susatyo menyatakan bahwa tindakan para mahasiswa sudah melampaui batas karena melakukan kekerasan terhadap aparat yang berjaga.

“Ini sudah anarkis, kalian sudah melakukan pemukulan terhadap anggota saya, ini sudah tindak pidana,” pekik Kapolres Jakpus.

Koordinator aksi dari atas mobil komando sempat berusaha menjelaskan maksud mereka, namun percakapan dua arah itu berlangsung tegang dan tanpa hasil. 

“Pak, dengar dulu, pak, pak, pak,” ujar salah satu mahasiswa dengan nada memohon kepada aparat kepolisian. 

Menanggapi sikap dari perwakilan pendemo, Kombes Susatyo tetap bersikeras agar aksi dihentikan karena dianggap telah mengganggu ketertiban umum, termasuk arus lalu lintas di sekitar Balai Kota Jakarta. 

Kapolres Susatyo menegaskan bahwa pihaknya tak anti-demonstrasi, namun tetap harus ada aturan yang dipatuhi.

Karena situasi makin tak terkendali, Susatyo memerintahkan anak buahnya untuk mengevakuasi para mahasiswa ke mobil tahanan. 

“Jangan melawan, ayo masuk ke mobil tahanan satu per satu, ayo masuk. Bawa mereka, jangan melawan,” pekik Kombes Susatyo dengan suara tegas.

Para mahasiswa menolak diamankan. Mereka saling merapat dan membentuk barikade, bahkan sejumlah mahasiswa perempuan menaiki mobil komando untuk menghalangi petugas.

Bentrok pun tak terhindarkan. Polisi menarik satu per satu mahasiswa secara paksa, termasuk mereka yang diduga menjadi provokator. 

Beberapa mahasiswa berteriak histeris dan berusaha menyelamatkan rekan-rekan mereka yang telah ditangkap oleh aparat kepolisian.

Ketegangan dalam demonstrasi itu makin meningkat. Adu fisik antara mahasiswa dan aparat kepolisian terjadi di tengah upaya penertiban.

Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 60 mahasiswa dilaporkan telah diamankan aparat kepolisian. Puluhan pendemo itu dibawa dengan menggunakan mobil tahanan.

Sumber: suara
Foto: Penampakan puluhan mahasiswa saat menggelar demonstrasi di depan Gedung Balai Kota Jakarta pada Rabu, 21 Maret 2025. Namun, aksi unjuk rasa itu berujung rusuh saat puluhan pendemo dari kalangan mahasiswa itu membubarkan diri. Bahkan, terjadi bentrokan antara pendemo dengan kepolisian. Dilaporkan sebanyak 60 pendemo ditangkap oleh aparat kepolisian terkait demo rusuh tersebut. (Suara.com/Fakhri Fuadi).

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close