Mayjen (Purn) Tri Tamtomo: Chaos! jika Pro-kontra “Ijazah Palsu Jokowi” Berlanjut! -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mayjen (Purn) Tri Tamtomo: Chaos! jika Pro-kontra “Ijazah Palsu Jokowi” Berlanjut!

Friday, May 23, 2025 | May 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-23T07:58:40Z

Jika dari awal Joko Widodo (Jokowi) secara pribadi mempunyai goodwill dengan menunjukkan ijazah yang dikatakan asli ke publik, maka tidak akan terjadi perpecahan anak bangsa yang pro dan kontra seperti saat ini.

Penegasan itu disampaikan mantan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen (Purn) TNI Tri Tamtomo menyikapi polemik kasus “ijazah palsu” Presiden RI ke-7, Joko Widodo.

“Kasus ijazah palsu yang menyangkut nama Pak Mulyono, ini sebenarnya persoalan mudah. Kalau goodwill secara pribadi Pak Mulyono dari awal menyatakan ini ijazah asli saya dan menunjukkan ke publik, maka polemik ini selesai,” tegas Tri Tamtomo.

Diberitakan sebelumnya, usai diperiksa penyidik Bareskrim Polri sebagai terlapor (25/05/2025), Jokowi mengungkapkan rasa sedihnya jika proses hukum soal ijazah itu maju ke tahapan berikutnya.

“Saya sebetulnya ya, sebetulnya ya sedih kalau proses hukum mengenai ijazah ini maju lagi ke tahapan berikutnya. Saya kasihan. Tapi kan ini sudah keterlaluan, jadi kita tunggu proses hukum,” kata Jokowi kepada media.

Tri Tamtomo mengingatkan, sikap Jokowi tersebut memunculkan pro-kontra yang sangat berbahaya. Perpecahan tidak saja terjadi pada anak bangsa, tetapi aparat juga terpecah.

“Masyarakat Indonesia itu permisif. Jika setelah ijazah itu ditunjukkan ternyata bodong, balak kosong, ya sudah. Jangan terus menegaskan: saya punya, nanti saya buktikan. Ini menimbulkan polemik di anak bangsa. Yang kita lihat hari ini, perpecahan anak bangsa terjadi. Bukan saja di anak bangsa, di aparat juga terbelah. Ini berbahaya. Pro kontra ini berbahaya,” tegas Tri Tamtomo, dalam Dialog Kebangsaan Indonesia Today (19/05/2025) https://www.youtube.com/watch?v=YQFkSslMwAI

Indikasi bahwa aparat dan pejabat terbelah disampaikan Tri Tamtomo. “Di kementerian ada yang secara terbuka menyatakan suka Pak Jokowi. Bahkan, bahkan ada menteri Kabinet Merah Putih (KMP) yang menyatakan Jokowi adalah guru saya. Gila ini!,” ungkap Tri Tamtomo.

Tak hanya itu, mantan anggota Komisi I DPR RI ini mengingatkan, jika polemik kasus ijazah palsu itu dipertahankan atau diteruskan maka akan terjadi chaos.

“Ini persoalan mudah. Kalau memang ijazah Jokowi bodong, minta maaf! selesai. Masyarakat ini permisif. Jika mengakui dan minta maaf justru semuanya akan bergandengan tangan menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) bangsa yang lebih besar. Kita akan melupakan semuanya, bahwa Jokowi adalah pengisi bangsa yang kita hormati, akan kita hargai. Tetapi apa yang kita lihat hari ini? Justru kalau ini terus dipertahankan akan terjadi chaos. Yang pecah bingkai NKRI,” tegas Tri Tamtomo.

Secara khusus Tri Tamtomo meminta aparat hukum yang menangani kasus ijazah Jokowi untuk arif, bijak, jujur. “Kepada aparat yang menangani kasus ijazah Jokowi, harus arief, bijak, jujur, dan tegakkan hukum sebenar-benarnya. Kalau memang benar, katakan itu benar, dan sebaliknya. Tapi harus kita buat kompromi, bahwa masyarakat bangsa ini harus tetap bergandengan tangan merapatkan barisan untuk memapak program Kabinet Merah Putih. Agar tujuan nasional yang terkait ekonomi kerakyatan gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta rahardja bisa terlaksana dengan baik. Tanpa ada polemik di lapangan,” kata Tri Tamtomo.

Mantan Sekretaris Lemhanas ini dengan tegas meminta Jokowi untuk arif dan jujur soal kasus ijazah palsu tersebut.

“Jokowi jangan bersikukuh! Bapak suka, lihat rakyat di lapangan berkelahi? Bapak suka lihat aparat terpecah? Bukan masyarakat, tapi aparat juga terbelah. Ini gimana melihat seperti ini? Mohon dengan hormat Pimpinan Nasional untuk melihat kasus ini sebagai ancaman. Negara bangsa hari ini sedang mengalami ancaman yang sangat berbahaya. Dibutuhkan keputusan politik yang berpihak kepada seluruh rakyat Indonesia. Negara bangsa adalah segalanya,” pungkas Tri Tamtomo.


Foto: Mayjen (Purn) Tri Tamtomo (IST)

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close