WHO: Masih Ada 10.000 Korban Agresi Israel di Gaza Terkubur Reruntuhan Bangunan -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

WHO: Masih Ada 10.000 Korban Agresi Israel di Gaza Terkubur Reruntuhan Bangunan

Tuesday, May 27, 2025 | May 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-28T00:00:27Z

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sekurangnya ada 10.000 jenazah warga Palestina di Jalur Gaza yang masih tertimbun menyimpan gedung-gedung yang ambruk akibat agresi brutal Israel.

“Diperkirakan masih ada 10.000 orang yang terkubur di bawah bangunan yang ambruk,” kata Direktur Regional WHO untuk kawasan Mediterania Timur Hanan Balkhi, seperti dikutip dari Sputnik News , Selasa (27/5/2025).

Balkhi menambahkan. masih ada setidaknya 15.000 warga Gaza yang perlu dievakuasi untuk mendapatkan layanan kesehatan yang mendesak.

“Saat ini sudah ada lebih dari 7.500 orang yang telah dievakuasi untuk penanganan medis,” kata dia.

Balkhi juga menyatakan bahwa pihaknya terus meminta Israel agar mengizinkan warga Gaza yang memerlukan bantuan medis.

"Kami juga terus meminta dan memutar berulang kali supaya mengizinkan masuk truk... hampir 51 truk menunggu di perbatasan untuk masuk dengan semua bentuk bantuan," katanya.

Namun, menurut Balkhi, respons Israel terhadap berbagai desakan WHO agar bantuan alat-alat medis dapat masuk ke wilayah kantong tersebut masih belum memuaskan.

“Komunikasi terus, permohonan terus disampaikan, tapi responnya jauh dari memuaskan,” ucapnya.

Pada 16 Mei lalu, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengumumkan operasi militer baru di Gaza bernama 'Gideon's Chariots' atau 'Kereta Perang Gideon'. Operasi tersebut diklaim Israel bertujuan untuk menghancurkan Hamas secara menyeluruh.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada 18 Mei, mengumumkan bahwa mengizinkan masuknya bantuan pangan ke Gaza demi mencegah bencana kelaparan, namun dalam jumlah terbatas. Keputusan tersebut mengundang kecaman dunia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkonfirmasi bahwa hanya ada sembilan truk bantuan yang masuk wilayah kantong tersebut. Mereka menyebut bantuan kemanusiaan yang masuk pertama kali sejak Maret itu hanyalah 'setetes air di samudra'.

Pada 18 Maret, Israel kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza, dengan alasan gerakan perlawanan Hamas menolak rencana gencatan senjata yang diusulkan AS dan berakhir pada 1 Maret.

Awal bulan itu, Israel juga memutus pasokan listrik ke instalasi penyulingan air laut di Gaza dan melarang masuknya truk-truk bantuan kemanusiaan.

Sumber: inilah
Foto: Ratusan bangunan luluh lantak tinggal puing di dekat kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara. (Foto: AFP/Omar al-Qattaa)

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close