Dunia maya kembali dibuat geger dengan munculnya video yang disebut-sebut memperlihatkan sosok perempuan bernama Andini Permata bersama seorang anak kecil yang langsung disebut netizen sebagai “bocil”. Video ini viral dan menyebar cepat di TikTok, X (Twitter), hingga Telegram.
Namun, di balik viralnya video tersebut, satu pertanyaan besar mengemuka:
Siapa sebenarnya Andini Permata?
Setelah
ditelusuri lebih dalam, tak ditemukan satu pun data valid soal sosok
ini. Tak ada akun resmi, tak ada riwayat digital, bahkan media kredibel
pun tidak mengangkatnya. Nama ini seperti muncul dari ketiadaan fiktif,
penuh teka-teki, dan memicu tanda tanya besar.
Cuma Umpan Clickbait?
Video
yang diklaim “berisi adegan tak senonoh” itu ternyata didominasi tautan
jebakan. Mayoritas link yang beredar hanya mengarahkan pengguna ke
situs palsu, iklan pop-up, hingga grup Telegram yang menjual janji palsu
soal “full video”.
Bukan cuma hoaks, ini bisa jadi skenario penipuan digital yang terorganisir.
Pakar keamanan siber pun mengingatkan: jangan sembarang klik, apalagi sebar!
Bahaya Nyata: Malware, Data Bocor, dan Jerat Hukum
Fenomena
ini bukan sekadar sensasi sesaat. Di balik “nama palsu” Andini Permata,
bisa jadi ada tujuan jahat—mulai dari penyebaran malware, pencurian
data pribadi, hingga eksploitasi anak di bawah umur.
>
“Kalau video itu memang benar berisi konten eksploitasi anak, maka
pelaku penyebaran bisa dikenakan UU ITE dan UU Perlindungan Anak dengan
ancaman penjara belasan tahun,” ujar pengamat hukum digital.
Setiap Klik Ada Risikonya
Tak
sedikit warganet yang dengan mudah klik dan share tautan mencurigakan,
tanpa sadar bahwa setiap tindakan digital punya konsekuensi nyata.
Apalagi,
jika konten yang disebar mengandung unsur asusila, kekerasan, atau
eksploitasi terhadap anak, pelakunya bisa dijerat hukum. Ignoransi bukan
alasan.
Pesan untuk Netizen: Jangan Jadi Bagian dari Lingkaran Jahat Ini!
Berikut langkah bijak yang harus dilakukan publik:
🚫 Jangan klik tautan mencurigakan
🚫 Jangan sebarkan konten belum terverifikasi
📢 Laporkan akun/tautan yang menjurus ke eksploitasi
💡 Gunakan empati, bukan sekadar rasa ingin tahu
Jangan Biarkan Nama Palsu Menjebak Banyak Orang
Fenomena
“Andini Permata” adalah alarm keras bagi kita semua. Dunia digital kini
dipenuhi tipuan, jebakan, dan konten palsu yang dibungkus viral.
Mari
jadi pengguna internet yang cerdas. Jangan ikut andil dalam menyebarkan
kekerasan digital dan budaya kekerasan seksual. Stop di kamu. | ***
Sumber: radarjakarta