Periode SBY Berkuasa, TNI - Polri Dinilai 'Makmur' Sekarang Malah BBM yang Naik -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Periode SBY Berkuasa, TNI - Polri Dinilai 'Makmur' Sekarang Malah BBM yang Naik

Friday, September 23, 2022 | September 23, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-23T13:36:11Z

LEBSI NEWS - Istri Agus Harimurti Yodhoyono (AHY), Annisa Pohan mengenang bagaimana pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semua pengabdi negaranya hidup makmur.

Dalam cuitannya di Twitter, Annisa Pohan mengkritisi kebijakan pemerintah saat ini yang telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan non subsidi.

Seperti diketahui harga Pertalite saat ini dijual Rp 10 ribu per liter dari sebelumnya hanya Rp 7.650 per liter. Selain itu, harga Solar dan Pertamax juga ikutan naik.

Hal ini membuat semua lapisan masyarakat kecil merasa keberatan. Tak heran, sejak dua pekan lalu berbagai aliansi masyarakat; buruh, mahasiswa dan ormas, menyeruakan penolakan kenaikan harga BBM.

Melihat banyaknya polemik soal kenaikan harga BBM, Annisa Pohan memberikan pembanding dengan pemerintahan SBY.

Kala SBY memimpin Indonesia selama 10 tahun alias dua periode, dia mengklaim semua gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI hingga Polri naik sampai 9 kali lipat.

“Gaji PNS, gaji TNI dan Polri juga naik 9x lipat, total 112 persen di zaman Pak SBY. Sekarang malah BBM yang naik,” tulis Annisa Pohan di akun Twitternya, dilihat Disway.id pada Jumat 23 September 2022.

Dalam cuitannya, Annisa Pohan lantas membanggakan suaminya, AHY sebagai sosok pemimpin yang berprestasi.

“#TerimakasihPakSBY AHY Pemimpin Berprestasi,” tuturnya. 

“Kini, kami di luar kekuasaan. Jalankan checks dan balances. Insyaallah, Demokrat istiqomah.

"Tetap gigih dalam berjuang untuk kawal dan perjuangkan harapan rakyat #TerimakasihPakSBY AHY Pemimpin Berprestasi,” tuturnya.

Kenaikan Harga BBM di Zaman SBY

Jika melihat sejarah pemerintahan SBY sejak pertama kali menjabat pada 2005 lalu, harga BBM jenis RON 88 atau Premium pernah naik hingga 80 persen dan mencabut subsidi untuk sektor industri.

SBY lalu mengantisipasi meradangkan masyarakat dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT kepada masyarakat menengah ke bawah.

Kini hal serupa juga dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (jokowi). Jokowi mengatakan pemerintah perlu melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi.

Alasan Jokowi menaikan harga BBM subsidi lantaran dana subsidi sepanjang tahun ini telah mencapai 502 triliun rupiah.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka.

Kendati demikian, Jokowi juga memberikan bantuan subsidi BBM berupa BLT untuk masyarakat berkebutuhan.

“Bantuan langsung tunai BLT BBM sebesar Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar 150.000 per bulan dan mulai diberikan bulan September selama empat bulan,” tutur Presiden Jokowi.

Jokowi juga menginstruksikan pemerintah daerah untuk menyisikan dana APBD sebesar 2 persen untuk BLT.

Ditambah lagi Jokowi juga memberikan dana bantuan untuk para pekerja yang hanya memiliki upah di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Bantuan yang diberikan senilai Rp 600 ribu.

Sumber: disway

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close