LEBSI NEWS - Mantan Sekretaris Pribadi (Sespri) Ferdy Sambo yaitu Kompol Chuck Putranto mengaku pernah memancing Sambo agar berkata jujur soal penembakan Brigadir Joshua.
Konfirmasi atau pancingan Kompol Chuck Putranto ini dilakukan sebelum Chuck ditetapkan tersangka oleh Timsus dan ditempatkan di Patsus pada 6 Agustus 2022.
Fakta ini terungkap dalam persidangan di PN Jaksel, Kamis (12/1) ketika Chuck jadi saksi mahkota untuk terdakwa AKBP Arif Rachman Arifin dalam kasus obstruction of justice tewasnya Joshua.
Dalam BAP Chuck, dia mengatakan bahwa dia mempertanyakan kepada Sambo apakah Sambo ikut menembak Joshua.
Saat itu Ferdy Sambo tetap menyatakan tidak menembak Joshua.
“Kemudian dijawab, ‘saya enggak nembak. Masa kau enggak percaya saya’,” kata jaksa saat membacakan BAP Chuck Putranto.
Chuck Putranto pun mengungkapkan bahwa ia baru berani bertanya setelah Ferdy Sambo dimutasi dari jabatan Kadiv Propam Polri manjadi Perwira Tinggi (Pati) pada Divisi Pelayanan Markas (Yanma) Polri.
Kompol Chuck memberanikan diri bertanya kepada Ferdy Sambo dengan harapan ia mendapatkan cerita sebenarnya.
Sebab, kala itu Ferdy Sambo mengaku datang ke rumah dinasnya setelah adanya perisiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir Joshua.
Pengakuan itu berbeda dengan fakta yang terlihat dari CCTV.
“Jadi begitu kita habis menonton, situasinya kita kan menjadi bingung. Kemudian setelah kejadian kami menonton dilakukan lagi rekonstruksi saat LP itu berpindah atau ditarik dari Polres ke Polda Metro,” papar Chuck Putranto.
Kecewa Berat ke Ferdy Sambo
Terdakwa kasus obstruction of justice tewasnya Brigadir Joshua, Kompol Chuck Putranto, merasa kecewa setelah mengetahui Ferdy Sambo, ikut menembak Brigadir J.
Menurut Kompol Chuck Putranto, dia baru mengetahui Sambo turut menembak Brigadir Joshua setelah diberitahu isi BAP Bharada Richard Eliezer oleh salah satu pimpinan Polri.
Chuck menyampaikan keterangan itu saat dihadirkan sebagai saksi mahkota untuk terdakwa AKBP Arif Rachman Arifin, dalam persidangan di PN Jaksel, Kamis (12/1/2023).
Menurut pengakuan Chuck, dia ikut ditahan di Patsus oleh Tim Khusus Polri setelah Sambo ditahan.
Chuck pernah menjadi sekretaris pribadi Ferdy Sambo sang mantan Kadiv Propam Polri.
Saat mendekam dalam Patsus, Chuck mengatakan dipanggil oleh seorang pimpinan Polri. Sang pimpinan menyatakan akan menunjukkan isi BAP Bharada Richard Eliezer terkait kasus itu.
“Di situ disampaikan Ferdy Sambo yang menembak semua pada saat itu,” kata Chuck seperti dikutip dari rekaman persidangan di Kompas TV.
Chuck menyampaikan dia terkejut dan kecewa kepada Sambo setelah membaca isi BAP Bharada Richard.
“Itu yang pertama membuat saya kecewa. Saya bilang saya pastikan saya orang pertama yang kecewa dan karena saya adalah sesprinya yang bekerja pada beliau saat itu,” ujar Chuck.
Chuck juga menyatakan dalam BAP dia sempat mengkonfirmasi tentang penembakan Yosua ke Ferdy Sambo beberapa hari menjelang dirinya mendekam dalam Patsus.
Dalam BAP Chuck mengatakan, saat itu Ferdy Sambo tetap menyatakan tidak menembak Joshua.
“Kemudian dijawab, ‘saya enggak nembak. Masa kau enggak percaya saya’,” kata jaksa saat membacakan BAP Chuck Putranto.
“Siap” kata jaksa menirukan ucapan Chuck seperti tertera di BAP.
Setelah bagian BAP itu dibacakan, Chuck membenarkan isi BAP itu.
“Benar saudara bertanya begitu?” tanya jaksa.
“Betul,” kata Mantan Sespri Ferdy Sambo, Kompol Chuck Putranto.
Sumber: pojoksatu