Imam Besar Istiqlal Blak-blakan Soal Wacana Cawapres Ganjar -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Imam Besar Istiqlal Blak-blakan Soal Wacana Cawapres Ganjar

Saturday, May 20, 2023 | May 20, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-20T00:49:20Z

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan akan salat istikharah sebelum bicara perihal wacana dirinya menjadi bakal calon wakil presiden bagi calon presiden yang diusung PDIP, yaitu Ganjar Pranowo.

Ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum RI, Jakarta, Jumat (19/5/2023), Nasaruddin mengaku belum melaksanakan salat tersebut. Dengan demikian, ia belum akan menjawab pertanyaan tentang kesediaan menjadi cawapres Ganjar.

"Kalau saya tuh biasanya mengambil keputusan yang penting istikharah dulu. Saya belum istikharah," kata Nasaruddin seperti dikutip CNN Indonesia.

Dia mengaku tidak pernah bermimpi menjadi cawapres atau pimpinan apa pun. Nasaruddin mengaku lebih menikmati kegiatan menghadirkan ketenangan dan kedamaian bagi umat.

Meski demikian, ia tak memastikan apakah enggan menjadi cawapres Ganjar. Nasaruddin hanya berkata belum ada niatan untuk memikirkan hal itu.

"Saya tidak pernah dihubungi. Saya lebih enjoy mengabdikan diri untuk ketenangan kesejukan kualitas bangsa kita ke depan," ujarnya.

Wacana Nasaruddin menjadi cawapres Ganjar mengemuka belakangan. Salah satu sosok yang mengapungkan wacana itu adalah Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy dalam keterangannya, Selasa (16/5/2023).

"Kiai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar," kata Rommy, sapaan akrabnya Romahurmuziy.

Menurut dia, Nasaruddin memiliki kriteria yang sesuai mendampingi Ganjar, yaitu tokoh luar Jawa, memiliki warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama, dan bisa diterima luas oleh banyak kalangan.

Kemarin, Narasuddin tampak bersama Ganjar menghadiri halal bihalal dengan tokoh agama Islam Sulawesi Utara di Lapangan Tikala, Kota Manado, pada Kamis (18/5/2023) sore. Tampak hadir juga Gubernur Sulut yang juga Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, Wali Kota Manado Andrei Angouw, Ketua DPP PDIP Said Abdullah dan Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Dolfie OFP.

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin berbicara banyak mengenai makna kata halal bihalal, dan kaitannya dengan Islam. Beliau juga bebricara soal makna terdalam Islam adalah cinta.

Pada kesempatan itu, Nasaruddin juga memuji Provinsi Sulut dan Manado yang menghidupi dan menunjukkan diri sebagai kota toleransi.

"Kota Manado itu percontohan kota toleran. Sulawesi Utara ini adalah Indonesia kecil. Tadi ditampilkan kesenian Jawa di tempat ini. Disinilah tampak konfigurasi agama dan budaya yang bagus. Kita pantas mengenang Sulut dan Manado sebagai percontohan kota toleransi," kata Nasaruddin seperti dikutip dari siaran pers DPP PDIP.

Ganjar merasa terhormat atas penerimaan warga Sulut terhadap dirinya. Baginya, Sulut adalah wilayah dengan keramahan warga dan kekayaan kuliner yang sangat luar biasa.

"Dahsyat. Maka perjalanan ini sungguh menggembirakan dan tadi Prof. Nasaruddin sudah menjelaskan bagaimana Manado, Sulut ini memang betul-betul menunjukkan kota, provinsi yang penuh toleransi. Dan inilah investasi yang tidak mudah dan harus dirawat terus menerus, yang kelak kemudian hari jadi modal sosial kita, modal politik kita, modal ekonomi kita, untuk bisa hidup dan damai," urai Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah itu mengucapkan ungkapan mohon maaf lahir dan batin bagi warga Sulut beragama Islam usai Idul Fitri, sekaligus selamat merayakan kenaikan Isa Almasih bagi warga beragama Kristiani.

Sumber:: cnbcindonesia
Foto: Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kedua dari kiri) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua dari kanan) menghadiri halal bihalal dengan tokoh agama Islam Sulawesi Utara di Lapangan Tikala, Kota Manado, pada Kamis (18/5/2023) sore. (Dok. PDIP)

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close