Politikus NasDem Ahmad Effendy Choirie (Gus Choi) mengaku mendapatkan
informasi dari intelijen bahwa bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan
harus kalah.
Gus Choi mengaku mengetahui informasi tentang Anies Baswedan tersebut karena
pernah duduk di Komisi I DPR selama 13 tahun dan membidangi intelijen.
“Saya dapat informasi dari intelijen. Saya dulu di Komisi I DPR selama 13
tahun membidangi intelijen ada instruksi Anies harus dikalahkan atau
tumbang,” kata Gus Choi dalam diskusi di kantor Bronies, Kamis (18/5/2023)
dikutip dari democrazy.id.
Lebih lanjut, skenario yang digunakan dimulai dengan isu Anies terlibat
dalam korupsi Formula E, kemudiam tentang partai dan elektabilitas mantan
Gubernur DKI Jakarta itu.
“Mereka punya skenario sampai pada berikutnya karena kasus di KPK gagal,
diopinikan tidak punya partai ternyata punya partai, gangguan tidak mempan,
supaya tidak dapat wakil presiden yang memilki elektabilitas tinggi.
Pandangan mereka sama pikiran di lingkungan Anies,” jelasnya.
“Anies menang, kalau wakil presiden dari NU. Meskipun Khofifah elektabilitas
hasil survei tidak tinggi, masih di bawah AHY. Khofifah menjadi faktor
pemenang, akan fokus di jateng dan jatim. Survei kemarin itu tingkat
nasional,” tegas Gus Choi.
Atas hal itu, seorang warganet dengan akun Twitter @Moahw0999 pun mengklaim
bahwa oligarki tidak suka Anies, lantaran tikus hanya suka tempat yang
kotor, bukan bersih.
"Oligarki ga suka Anies Baswedan. Tikus tidak suka tempat yg bersih, terang,
rapi. Tempat tikus adakah tempat yg bau, kotor, lembab, acak2kan dll,"
ujarnya dikutip WE NewsWorthy, Jumat (19/5).
Oligarki ga suka Anies Baswedan
— Seven C (@Mbahwo999) May 19, 2023
Tikus tidak suka tempat yg bersih, terang, rapi
Tempat tikus adakah tempat yg bau, kotor, lembab, acak2kan dll
Sumber:
wartaekonomi
wartaekonomi
Foto: Anies Baswedan/Net