Kejahatan Rezim Jokowi Melebihi Firaun -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kejahatan Rezim Jokowi Melebihi Firaun

Wednesday, October 4, 2023 | October 04, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-04T15:58:55Z

DAMPAK dari negara telah menghapus UUD 45 dan digantikan dengan UUD 2002, membawa dampak buruk dan kerusakan negara yang luar biasa.

Negara seperti menjadi liar tak terkendali ketika negara sudah diambil alih oleh  para Taipan oligarki. Bahkan rencana pelaksanaan  Pilpres 2024 sudah dalam kendalinya.

Prof. DR. Daniel M Rosyid, mengingatkan bahwa :  "perang medsos menjelang Pilpres 2024 ini, keterbelahan bangsa ini makin menyedihkan sekaligus mengkhawatirkan. 

Baik kelompok cebong maupun kadrun terus gencar bertukar hoax dan berita bohong. Inilah buah pesta demokrasi liberal yang begitu dipuja bak berhala."

"Sudah diingatkan  bahwa Presiden itu sebaiknya dipilih MPR melalui proses musyawarah para wakil rakyat, utusan daerah dan utusan golongan. Para aktor perubahan UUD 45,  tampil jumawa seolah olah sebagai pejuang yang lebih pintar dari para pendiri bangsa ini."

Presiden seharusnya mandataris rakyat, bukan petugas partai, apalagi jongos oligarki. Ini bukan pesta rakyat , tapi pesta Oligarki bersama para budak budaknya.

Prof. Ward Berenschot, Gurubesar Perbandingan Antropologi Politik Universitas Amsterdam dan Peneliti Senior KiTLV Universitas Leiden, tentang  anggota partai  di Indonesia yang masuk sebagai anggota DPR bahwa  62 %  sudah menjadi kartel oligarki.

Artinya cukup kuat anggota DPR menjadi jongos Oligargi, maka sangat tidak mungkin pemilu atau pilpres yang diselenggarakan penjahat akan menghasilkan manfaat apalagi sudah diketahui para calonnya adalah boneka rezim, boneka asing dan aseng para pendukung UUD palsu.

Dalam tata kelola negara para nekolim makin bengis, seenaknya  merampok tanah rakyat dan mengeruk kekayaan negeri ini, terjadi dimana-mana dengan dalih  investasi dan Program Strategi  Nasional (PSN). Para budak Oligargi yang menyamar sebagai aparat keamanan terus melawan dan menekan rakyat.

Lebih runyam sebagaimana dikatakan tokoh pergerakan dan reformasi Sri Bintang Pamungkas : "bahwa kejahatan Rezim Joko Widodo (Jokowi) melebihi Firaun, karena penguasa Mesir di era Nabi Musa itu tidak pernah mendatangkan bangsa asing untuk melawan rakyatnya sendiri"

"Tak ada kejahatan yang bisa menandingi kejahatan Rezim Jokowi. Firaun pun tidak mengundang tentara asing untuk mencederai dan menyiksa rakyatnya sendiri tetapi Rezim Jokowi mengundang bangsa asing untuk mengambil-alih Indonesia. Sebuah kejahatan yang amat dahsyat,” kata aktivis Sri Bintang, Jumat, (29/09/2023).

Penguasa dengan kekuatan aparat keamanannya makin bengis  melawan rakyatnya sendiri dan ironis makin memanjakan taipan oligarki dan TKA asing  Cina yang bergelombang masuk Indonesia

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menilai era Presiden Joko Widodo lebih kejam dibandingkan dengan zaman penjajahan Belanda, Orde Lama dan Orde Baru, Jumat (14/7/2017).

Sikap tegas telah disampaikan oleh Jenderal Purn Tiyasno Sudarto bahwa: "⁵Amandemen UUD 45 itu makar terhadap Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 dan NKRI. Kalau Bangsa Indonesia ingin tetap selamat tetap merdeka dan negara kesatuan tetap jaya. Maka kita harus kembalikan UUD 45 yang asli 18 Agustus 1945". ***

Oleh: Sutoyo Abadi
Kajian Merah Putih 

Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

Iklan

×
Berita Terbaru Update
close