Saat ini sedang ramai diperbincangkan terkait duet Kaesang Pangarep dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Awal mulanya wacana ini ada, berawal dari podcast Obrolan Tunggu Waktu (OTW) yang mengundang Kaesang di Channel Youtube GK Hebat, pada 2 minggu lalu.
Kaesang mengungkapkan bahwa posisinya saat ini merupakan ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cakupannya lebih luas jika dibandingkan dengan menjadi Walikota Solo yang hanya mempunyai 5 Kecamatan.
"Posisiku sekarang adalah ketua umum partai, bersrti aku mengurus 38 Provinsi, berarti kan di seluruh Indonesia. Kalau aku jadi Walikota Solo aku ngurus 5 KecamatanKecamatan, yang dimana isinya 600 ribu orang, kan PSI lebih dari itu...," tutur Kaesang, dikutip Kilat.com dari Channel Youtube GK Hebat.
Lalu salah satu Host memberi pilihan kepada putra bungsu dari Jokowi tersebut antara Jakarta dengan Solo. Kaesang dengan mantap menjawab Jakarta.
Lanjut Host tersebut melanjutkan menanyakan kesiapan Kaesang maju di Pilkada tahun ini.
"Mau maju berarti, atau sekalian Gubernur Pilgub kan bentar lagi," tanya salah satu Host kepada Kaesang.
"Mungkin duet sama Pak Anies kali yah. Posisinya Pak Anies kan sekarang belum ada partai, sedangkan aku di Jakarta punya 8 kursi," jawab Kaesang.
Dia menambahkan, Anies Baswedan sudah memiliki nama baik dan menempati urutan teratas dalam survei cagub Jakarta saat ini.
Dari unggahan Youtube tersebut viral menjadi perbincangan di semua kalangan warga net, terutama para pengamat politik, salah satunya Burhanuddin Muhtadi Direktur Eksekutif Indikator Politik.
Burhanuddin menilai wacana duet maut antara Kaesang dan Anies Baswedan ini belum tentu terjadi bahkan dia bilang pernyataan Kaesang di Podcast tersebut hanyalah gimmick.
Burhanuddin melihat meskipun karpet merah sudah dibentangkan, Kaesang belum tentu maju karena ada yang harus diperhitungkan termasuk elektabilitas Kaesang sendiri dan tidak bisa dilihat dari latar belakang Dinasti.
Dirinya menyebutkan bahwa Jakarta bukan daerah yang ramah bagi yang memiliki latar belakang Dinasti beda dengan daerah lain, sekalipun Mahkamah Agung sudah merubah ketentuan batas usia pendaftaran minimum bagi Kepala Daerah.
Dilihat dari podcast tersebut Burhanuddin menilai pernyataan Kaesang bernada satir.
"Pernyataan Mas Kaesang dalam acara di podcast, yang tadi ditayangkan di Metro itu lebih bernada satir ketimbang faktual...," ujar Burhanuddin dikutip Kilat.com dalam tayangan Metro TV tersebut.
"Jadi duet maut antara Anies dan Kaesang itu gimmick ya menurut saya ketimbang kenyataan," lanjutnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Tanggapan Burhanuddin Muhtadi terkait Duet Maut Anies Baswedan dan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024. ( YouTube Channel GK Hebat)