Perbincangan mengenai dugaan gratifikasi yang dilakukan Kaesang perihal pemakaian jet pribadi bersama sang istri, masih ramai menjadi sorotan publik.
Pada salah satu acara 'Rakyat Bersuara' di stasiun televisi iNews, Rabu 11 September 2024, bahkan tidak sedikit tokoh yang berdebat perihal dugaan gratifikasi Kaesang.
Salah satu yang memberikan komentar menohok terkait isu dugaan gratifikasi Kaesang yakni Refly Harun.
Selaku pakar hukum tata negara ia mencoba untuk mengungkapkan opini dan menyanggah pembenaran yang dikatakan oleh Waketum Jokowi Mania, San Salvato.
San Salvato dalam perbincangan itu mengatakan jika gratifikasi hanya dilakukan oleh pejabat negara saja, sedangkan Kaesang bukan tergolong di dalamnya.
"Kaesang itu pejabat publik atau bukan? Penyelenggara negara atau bukan? Saat ditanya gratifikasi atau tidak dengan pertanyaan lanjutan ya berarti itu tidak termasuk," tuturnya.
Pria berpeci hitam itu bahkan sempat mempertanyakan juga ketika sosok Mahfud MD dan Puan Maharani menggunakan jet pribadi sebagai seorang pejabat negara.
"Kalau Anda mau bela Kaesang, Gibran, Jokowi, itu urusan Anda. Kalau tadi dikatakan Mahfud naik jepri itu gratifikasi, iya karena dia pejabat publik, puan juga gratifikasi," ungkap Refly.
"Persoalannya, adalah apakah itu gratifikasi yang dilarang atau tidak. Kalau dilarang ya dia salah, apakah berarti Puan salah, ya engga. Tidak berarti orang lain melakukan, yang ini (Kaesang) jadi sah! Nggak bisa gitu. Korupsi is korupsi apa yang dilakukan. Bahkan Rasulullah mengatakan jika Fatimah salah ya dipotong tangannya, saya nggak ada urusan bela Mahfud apa Puan," imbuhnya.
San Salvato terlihat diam memperhatikan Refly Harun, sembari melipat tangannya di dada.
Sontak saja, cuplikan video Refly Harun membuat Waketum Jokowi Mania terdiam ini menjadi viral. (*)
Sumber: kilat
Foto: Pakar hukum tata negara, Refly Harun. ( Instagram @reflyharunofficial)
