Sikap Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) yang menyatakan mosi tidak percaya kepada Rektor UGM, Ova Emilia, mendapat sorotan dari pengamat politik Rocky Gerung
Menurutnya, kritik para mahasiswa tidak bisa dilepaskan atas dugaan ketidaktransparanan kampus dalam menangani isu keabsahan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.
Rocky menyebut tindakan mahasiswa UGM sebagai bentuk “paradox akademis”. Ia menilai aneh jika kampus sebesar UGM justru tidak mampu menyelesaikan persoalan akademik secara etis dan ilmiah.
“Kan konyol bahwa untuk membuktikan sesuatu yang bisa diselesaikan secara etis atau dengan sistem pembuktian akademis di UGM, UGM sendiri tidak mau melakukan itu sehingga mesti kirim itu ke Bareskrim,” kata Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Selasa 27 Mei 2025.
Akademisi yang akrab disapa RG itu menganggap UGM gagal memenuhi tuntutan etis atas pembuktian legalitas ijazah, atau bahkan jika sudah membuktikan, publik tetap tidak percaya.
Rocky meyakini meskipun Bareskrim telah menyatakan ijazah Presiden Jokowi asli, tekanan publik terhadap UGM tidak akan berhenti.
“Orang akan menuntut bahwa siapa di belakang UGM? Jadi kelihatannya ini ada skandal, ketika kampus itu menjadi pembenar kekuasaan pemerintah," ungkap Rocky Gerung.
Sumber: rmol
Foto: Pengamat politik Rocky Gerung/Ist